Tampilkan postingan dengan label ilmu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ilmu. Tampilkan semua postingan

AMALAN 14 HARI KAYA HARTA KAYA ILMU

BI'ISMILLAH ASSALAMU'ALAIKUM
AMALIYAH 14 HARI MENUJU KAYA HARTA KAYA ILMU..


"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan mencapai urusanNya, sesungguhnya Allah telah mengadakan bagi tiap-tiap sesuatu ketentuan" QS. at thalaq 2-3

AJAZTUKA HADZA KAMA AJAZANI SYEIKHI...

KAIFIYATU A'MAL:

1.DIRIKAN SUNNAH DUHA 4 RAKA'AT DENGAN 2 SALAM:
 Raka'at pertama setelah Al-fatihah 11x Ayat kursi 11x
Raka'at kedua setelah Al-fatihah 11x alkafirun 11x salam.

Raka'at ketiga setelah Al-fatihah 11x Al Falaq 11x Annas 11x
Raka'at ke empat setelah Al-fatihah 11x Al ikhlas11x salam.

“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu (rezeki)  di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad).

2.Tawasul(lihat pada tulisan sebelumnya di blog saya)
3.Istigfar,tahlil, sholawat nabi masing-masing 33x
4.Surah Al-Kautsar 33x
5.Sholawat Qubro' 3x
6.Sholawat:
ASSHOLATU WASSALAMU 'ALAIKA WA-AALIKA YA SAYIDI, YA ROSULALLOH, AGITSNI SARI'AN BI'IZZATILLAH 7x
 Artinya: Rahmat serta keselamatan semoga tetap uhtukmu dan keluargamu, wahai junjungan kami, wahai utusan Allah, tolonglah aku.
7.Ditutup Do'a Sholat Duha:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmatta 'ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaanafil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu'assaran fayas sirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba'iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita 'ibaadakash shalihiin.

Tambahan:

Allahumma yaa Fattaahu yaa Rozzaaqu, wahai Allah Yang Maha Membuka, wahai Allah Yang Maha Memberikan Rizki. Hawwil haalanaa ilaa ahsanil haal, ubahlah keadaan kami kepada keadaan yang lebih baik lagi amin ya rabbal alamin 🤲
Dibaca 3x.

AJAZTUKUM
AMALKAN,YAKIN ALLAH TOLONG ...!!!

Semoga risalah ini berguna bagimu. Izinkanlah saya dan semua keluarga serta guru dan mursyid menjadi bagian yang terindah bagimu.

Barakallah fikum. Jazakumullah bi ahsanil jaza. Wassalam

Semoga bermanfaat amin.

Kang Aryan Serang-Banten.

ILMU PENGASIHAN KARUHUN

Bi'ismillah Assalamu'alaikum,kemaren Yang nanya2 seputar ilmu pengasihan asli Banten siapa ya lupa saya postingan nya yg mana 

Ini ilmu boleh di amal dgn syarat bagus lelakon jauhi maksiat, khusus nya buat Yang belum punya istri atau Yang mau nambah lagi hha  mau nikah dgn niatan memperbanyak ummat Rasullullah dan masa depan Islam insya'allah berlipat ganda serta berkah khasiatnya.

Ajazatukum..bi'dznillah:

Sir asah sir asih ti luhur sa usap rambut

ti handap sa usap dampal

nur cahayane kanjeung nabi yusuf a.s

sing manjing ning awak isun

laa Haula wa la kuwwata illa billah 

Kaifiyatu a'mal:
Puasa 1 hari kelahiran malam nya 
Dirikan Sunnah taubat dan hajat masing-masing dua raka'at.
Lalu baca tawasul (simak bab tawasul pada post sebelumnya)
Dan baca rapalan kalimat nya sebanyak 111x
Lalu tiupkan pada sebotol air yang di ambil dari sumur/masjid sekitar..

Terahiir minum sebagian di awali dgn baca Sholawat nabi 7x
Sisa air tsb gunakan untuk campuran mandi (mandi tanpa di lap)
Usahakan tdk tidur sampai terbit fajar...
Penting:meski begadang Jangan sampai tinggal sholat subuh lebih bagus berikut qobliyah yakin tajrib...!!!!

Saya ijazahkan secara ammah/umum 
Barokallah..
Al-Khatib wal mu'jiz Yang menulis dan  mengijazahkan 
(Kang Aryan Serang Banten)

HIZIB AL-FIL

Bismillahi assalamualaikum Ajaztuka hadza kama ajazani syaikhi barokallahu fiqkum tafadhol..
          (IJAZAH HIZIB ALFIL) ammah/umum

Hizib Al-Fiil mempunyai khasiat sangat luar biasa untuk kemenangan dan menghancurkan musuh-musuh islam, hendaknya siapapun yang mengamalkan Hizib digunakan secara bijak untuk membantu saudara-saudara muslim.

بَسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحَابِ الْفِيْلْ،اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيْلْ وَاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلْ (تَرْمِيْهِمْ ١١ مَرَاَتٍ) بِحَجَارَةٍ مِنْسِجْيْلْ (فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُوْلْ ١١ مَرَاَتٍ)
بَسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنْ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلٰى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنْ اَللّٰهُمَّ بِحقِّ اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبَّكَ بِاَصْحَبِ اْلفِيْلْ اِفْعَلْ بِاعَدَاءِنَا ( *اِفْعَلْ يَا اَللهَ يَا اَللهَ يَااَللهَ بِأَعْدَائِكَ وَاَعْدَاءِ الدِّيْنْ وَاَعْدَاءِ الْمُسْلِمِيْنْ*) كَمَا فَعَلْتَ بِاَصْحَابِ الْفْيْلْ وَاجْعَلْ كَيْدَهُمْ كَكَيْدِ اَصْحَابِ الْفِيْلْ وَاَرْسْلْ عَلَيْهِمْ طَيْرًا كَطَيْرِ اَصْحَابِ الْفِيْلْ وَاَنْزْلْ عَلَيْهِمْ حِجَارَةً كَحِجَارَةِ اَصْحَابِ الْفِيْلْ وَصَيِّرْهُمْ عَصْفًا كَعَصْفِ اَصْحَابِ اْلفِيْلْ هَذَا دُعَاؤُنَا كَمَا اَمَرْتَنَا فَاسْتَجِبْ لَنَا كَمَا وَعَدْتَنَا اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ اْلِميعَادْ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنِ وَصَلَّ اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهَ وَصَحْبِهَ اَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

KAIFIYATU A'MAL:
-Sholat taubat dan hajat masing masing dua rakaat
Tawasul kepada:
Nabi Muhammad Saw,nabi Khidir as,Syaikh Abdul Qadir Jaelani Ra,syeh abu Hasan asy SYADZILI,Syaikh imam ahmad Ali ALBUNI RA,
Walisongo,man ajazani Ilal Muntaha Sohibul ijazah(kang Aryan),dan kedua orang tua.

Lalu baca hizib sebanyak 41x

Lalu tiupkan ke segelas air putih yang telah di campur sedikit misik hitam(pada saat malam pertama riyadoh) dan minum sampai habis.

Berdoa lah pada Allah agar memohon karomah dan keberkahan hizib ini dengan sempurna.

Nb: lakukan selama 7 malam berturut-turut jika saat wirid anda merasa melayang,atau ada sesuatu yang manjing/masuk kebadan abaikan saja.
Karna itu adalah proses energy keilmuan sedang menyatu.

Keterangan:setelah Hatam riyadoh jika ingin digunakan untuk berbagai keperluan baca 1x.
Atau bisa antum bacakan 1x lalu tiupkan pada sebutir telur lalu letakan telur tersebut dengan jarak 2/3meter dan lempar dengan benda keras batu,atau tembak dengan senapan angin.
Jika lulus telur tersebut tidak akan hancur meski di lindas mobil.
Cara lain:bacakan 1x pada segenggam debu lalu taburkan seolah membuat garis pembatas dan minta rekan anda berlari kencang melewati garis tersebut buktikan maka akan terpental bahkan muntah darah(jangan dicoba jika tidak siap akan resiko pada saat tajriban)

Silahkan di amal semoga bermanfaat dan menjadi ladang amal yang tak pernah habis untuk saya dan keluarga amin ya rabbal alamin.

Pengijazah kang arya Serang Banten.
No TLP:088291579912WhatsApp

AJI PANWARNA TUNGGAL DJATI

 AJI PANCAWARNA TUNGGAL DJATI


Bi'ismillah PENGIJAZAHAN ILMU PANCAWARNA TUNGGAL DJATI.


    (HANYA UNTUK 11 ORANG SAHAJA)

Silahkan WhatsApp dengan format:

Nama lengkap dan bin 

Infaq kifarat sesuaikan dengan kemampuan.


 Sekilas riwayat keilmuan: - Kala kehancuran Majapahit telah diboyong oleh Demak Bintoro, dan peradaban Hindu kian menyusut oleh ajaran Islam, seorang resi agung yang dahulunya menjadi panglima kerajaan Majapahit datang menemui Resi Wanayasa Agung Bimantara Cakra Bumi (julukan Mbah Kuwu Cakra Buana, kala itu) beliau adalah mantan panglima besar Damar Wulan. Setelah sembah sujud dihadapannya, Damar Wulan, langsung menghaturkan maksud dan tujuannya: “Duhhh…… Rayi… terimalah hamba sebagai muridmu, sesungguhnya jeng Nabi Muhammad SAW, telah mendatangiku untuk memohon Syafaatmu yang membawa kebajikan dunia akherat, berilah hamba setetes ilmumu wahai putra Siliwangi”. Lalu Mbah Kuwu Cakra Buana, menengadah wajahnya ke atas dan dilihatnya di alamul Lauh Mahfudz, nama Damar Wulan, telah tercatat sebagai Insanul Jannah di akhir hayatnya kelak. Maka beliaupun men-Syahid Damar Wulan, dan diberikannya ilmu ke Ma’ rifatan berupa “Pancawarna Tunggal Jati”. Selang seminggu kemudian Damar Wulan, datang kembali menemui gurunya Mbah Kuwu Cakra Buana: “Wahai Wali Allah,,,sungguh mulia sekali ilmu Pancawarna Tunggal jati, yang kau berikan kepadaku… .. Dahulu saya berpikiran bahwa ilmu yang ada padaku sudah kurasa cukup, namun dengan adanya ilmu Pancawarna Tunggal Jati, semuanya tiada berarti sama sekali. Kini aku sudah maujud dengan apa yang ku cari selama ini, semoga pulau Jawa, akan menjadi bagianmu kelak”. Lalu Damar Wulan-pun menghilang dan tidak pernah kembali lagi. Dikisahkan pula pada abad 14, dimana para WaliSongo, sudah menduduki maqomnya masing- masing, salah satu dari putra Prabu Siliwangi, yang bernama Kian Santang, malah sebaliknya bertolak belakang dengan sifat kakaknya Prabu Walang Sungsang atau Mbah Kuwu Cakra Buana, yang terkenal arif dan bijaksana. Kian Santang, dengan jiwa mudanya selalu berambisi untuk menjadi orang No-1 dalam ilmu kesaktian, beliau juga tak segan menantang siapapun yang dianggapnya sakti, baik yang berasal dari aliran putih maupun hitam. Bahkan dimana beliau kedapatan kabar, ada salah satu orang sakti di suatu daerah, beliau langsung mendatanginya untuk mengadu ilmu kesaktian. Tak jarang para resi dan pertapa lainnya menjadi tumbal kesaktiannya juga para jawara maupun pembunuh bayaran yang benci akan ulahnya tak luput kena getahnya pula. Hingga di suatu hari beliau kedapatan informasi bahwa di daerah Mekkah, ada salah satu jawara pilih tanding yang terkenal akan kesaktiannya. Tanpa buang waktu beliaupun langsung terbang menuju arah yang dimaksud. Disini Allah SWT, telah menunjukkan jalan terang baginya, karena sesungguhnya yang di cari Kian Santang, adalah Saiyidina Ali RA, Sahabat Nabi Muhammad SAW, yang kurun dan waktunya sudah jauh berbeda. Namun atas keagungan-Nya… Saiyidina Ali RA, diturunkan kembali ke bumi untuk membuka hidayah baginya menuju jalan yang di ridhoi Allah SWT. Sesampainya di tanah suci Mekkah, Kian Santang, langsung bertanya kepada seorang kakek pembawa tongkat: “Wahai kisanak,,,,taukah anda dimana tempat tinggalnya Ali, yang katanya mempunyai ilmu kesaktian luar biasa?” Yang ditanya diam saja dan sambil menancapkan tongkatnya ke tanah, sang kakek tadi langsung meninggalkan Kian Santang, seorang diri. Dalam hati Kian Santang, berkata!! Pasti orang ini tahu dimana Ali, berada, maka di kejarlah kakek tadi: “Wahai kakek jangan bikin aku gusar,,,,tolong katakan di mana rumah Ali”. Dengan nada kasar. “Wahai anak muda, memang aku tahu di mana Ali, berada, namun tolong ambilkan tongkatku,,,aku lupa membawanya” sambil sang kakek menunjuk tongkatnya yang beliau tancapkan tadi. Kian Santang, dengan entengnya mendatangi tongkat sang kakek, yang tak lain adalah Saiyidina Ali RA, sendiri,,,, Beliaupun langsung mencabutnya. Namun……… .apa yang terjadi… ..Jangankan tongkat itu tercabut,,,bergerakpun juga tidak. Berkali-kali Kian Santang, merapalkan ajian untuk bisa mencabut tongkat itu namun semuanya sia-sia. Tahu siapa yang dihadapinya saat ini,,,, beliaupun langsung sujud di kaki Saiyidina Ali RA. “Wahai kisanak,,,aku mengaku kalah dan ijinkan aku pulang” Dengan rasa malu Kian Santang, langsung cabut diri, beliau merapalkan ajian terbangnya. Namun lagi-lagi ilmu yang di milikinya tak bisa membawanya pulang. Bahkan bukanya dia langsung raib seperti biasanya, malah sekarang dirinya seperti katak sedang berjongkok, diam dan masih di tempat semula. Dengan tersenyum Saiyidina Ali RA, berkata: “Kisanak, bila engkau ingin pulang, ada satu ilmu yang bisa menghantarkanmu sampai ke pulau Jawa”. Merasa dirinya ada harapan,,,, maka di turutilah ucapan sang kakek tadi dan setelah keduanya singgah di salah satu bangunan tua, Saiyidina Ali RA, yang sudah mengenalkan jati diri kepada Kian Santang, mulai mengajarkan Kalimat Syahadatain dan Hakikat Bismillahirrohmanirrohiim. Selang beberapa hari kemudian Saiyidina Ali RA, menyudahi pengajarannya: “Wahai Andika, kini sudah saatnya kau pulang, carilah orang yang tubuhnya bercahaya (Nur ke- Walian) berikanlah sorban dan batu ini (kenanga lonjong) padanya, sesungguhnya dialah bagian dari darah putraku Husen. Mengabdillah padanya”. Dengan menghaturkan sembah bakti, Kian Santang, langsung terbang menuju pulau Jawa. Siang malam beliau terus mencari orang yang bakal menjadi gurunya kelak, rasa haru dan ingin segera bertemu membuatnya haus akan Islam semakin bertambah. Berbulan-bulan beliau terus mencari dari satu tempat ke tempat lainnya, namun apa yang dicarinya belum juga di ketemukan. Teringat akan kakandanya yang sudah lebih dulu masuk islam, beliaupun langsung mendatanginya guna minta petunjuk atas ciri dari orang yang selama ini di carinya. Tepatnya pada malam 10 As- Syura tahun 1421M, dimana masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon, sedang menggelar Tasyakkur Akbar, atas pergantian tahun Islam, ditengah keramaian umat manusia, seberkas cahaya terang benderang telah menahan kaki Kian Santang, yang akan menuju rumah kakandanya. Ya… .Cahaya itu datangnya dari dalam masjid Agung. Dengan hati berdebar Kian Santang, membelokkan langkahnya menuju pintu dalam masjid, semakin dekat cahaya itu semakin menyilaukan matanya hingga beliau tak sadar kakinya terjatuh atas banyaknya orang yang berlalu lalang di dalam masjid. Secara spontan Kian Santang, berkata sangat keras!!: “Wahai Nurulloh… ..Wahai Waliyulloh… .Wahai Ma’ rifatulloh… Wahai orang yang mempunyai darah Saiyidina Husen!!!!” Tak ayal ucapannya ini membuat semua orang yang hadir tertuju padanya. Dengan keadaan masih terduduk karena terjatuh tadi, tiba-tiba Mbah Kuwu Cakra Buana, sudah berada dihadapannya. Melihat keyakinannya yang begitu matang serta perjalanannya yang cukup lama dalam mencari seorang guru Mursyid, Allah- pun membutakan mata kasarnya dan menggantinya dengan hati Muthmainnah keagungan, sehingga sewaktu melihat apa yang ada di hadapannya saat itu, beliau hanya melihatnya Nur (cahaya ke Walian) yang begitu besar dan agung. Kian Santang, langsung menubruknya sambil menangis hesteris: “Ya Allah, jadikanlah aku muridnya, dan jadikanlah aku dalam Syafaatnya, sesungguhnya aku tak mampu jauh darinya, Kau sudah menemukan apa yang aku cari selama ini, satukanlah diriku dengan guruku selama- lamanya”. Dengan perkataan Kian Santang, barusan, semua yang hadir langsung berucap “Asyhadu Anlaa Ilaha Illalloh, Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rosululloh!!” Kalimah inilah yang biasa di pakai para Waliyulloh, dimana ada salah satu orang yang diangkat derajatnya menjadi Waliyulloh A’ dzom. Setelah sorban dan batu Kenanga Derajat, pemberian Saiyidina Ali Ra, diserahkan kepada kakaknya, Kian Santang, mulai mengabdi. Dan sejak itu pula beliau tidak pernah satu kalipun memanggil Mbah Kuwu Cakra Buana, dengan panggilan kakak, melainkan beliau memanggilnya dengan sebutan, Syaikhun Kamil atau Syeikhina Ruhul ‘ Adzom. Lima belas tahun Kian Santang, mengabdi kepada kakandanya, dan selama itu pula beliau tidak pernah berani menanyakkan sesuatu apapun kecuali gurunya sendiri yang meyuruh. Pada suatu malam Mbah Kuwu Cakra Buana, memanggil adiknya Kian Santang: “Adikku… .kau kini boleh pergi,,,kurasa ilmumu sudah cukup, sebarkanlah Islam, sebagaimana Rosululloh SAW, mengajarkan pada umatnya”. “Bila selama kau ikut denganku ada yang musykhil atau kurang paham, katakan saja padaku sehingga hatimu bersih dari sifat Tadbir/hayalan” Dan dengan sifat khiidmat, Kian Santang-pun bertanya secara hati-hati. “Guruku yang di hormati Allah, memang benar apa yang Syeikh, katakan tadi, sesungguhnya selama ini ada ganjalan yang selalu membebani hatiku. Bila Syeikh berkenan menjawab, saya hanya ingin tahu amalan atau ibadah yang bagaimana sehingga sewaktu pertama kali ku bertemu, tubuh Syeikh sangat bersinar terang. Dan mengapa Saiyidina Ali RA, mengatakan bahwa Syeikh,, bagian dari darah Saiyidina Husen” . Dengan senyum mengembang, Mbah Kuwu Cakra Buana, menerangkannya: “Adikku, siapapun itu orangnya, bila kita telah diakui oleh alam semesta, niscaya maqomatlah yang menjadi baluran bajunya, dan dimana mereka ditempatkan, maka semuanya tunduk atas karomahnya, tak lain semua itu berawal dari derajatku sendiri, Pancawarna Tunggal Jati”. “Allah, telah menempatkan Asbabnya masing-masing, dan Allah, tidak pernah melihat hambanya dengan ibadah lahir maupun ilmu kulit, melainkan Allah, akan selalu melihat hambannya dengan cara ketundukkan hamba itu sendiri sebagai Thobaqo Antobaqnya manusia terhadap Tuhannya. Sebagai ahli Jawa, Allah, telah mengutus Malaikat Jibril AS, yang di sampaikan kepada Nabiyulloh Hidir AS, guna menjumpaiku, dengan memberikan ilmu Pancawarna Tunggal Jati. Ilmu ini bagian dari sastra alam semesta, dimana ilmu ini telah menyatu, maka seluruh alam semesta tunduk dalam genggaman tangan (Quthbul Muthlak)” “Sedangkan mengapa Aku di sebut sebagai titisan darah Saiyidina Husen. Semua tak lain, karena keturunanmu dan keturunanku bukan dari jalurnya melainkan dari Hyang Wisnu dan Batara Brahma. Namun sejak zaman Nabi Adam AS, hingga kini, Allah, telah menempatkanku ditengah jalan keduanya, yaitu menikahkan putriku Pakungwati (dari keturunan Batara) dengan Syarif Hidayatulloh (dari keturunan Islam) sehingga dengan bersatunya kedua aliran ini tidak ada suatu perbedaanpun diantara keduannya untuk menuju Allah SWT. Disela perpisahannya Mbah Kuwu Cakra Buana, mengijazahkan ilmu “Pancawarna Tunggal Jati” kepada adiknya tercinta Kian Santang. Inilah penggalan bunyi ilmu Pancawarna Tunggal Jati. -Bismillahirrohmanirrohiim. Pancawarna Tunggal Jati, Angklik Jati Gamparan Gilang Kencana. Kedosan jadi rasa. Wong sejagat buana surem kabeh. Gemebyar…… Kaya Lintang Raenaya. Mencorong kaya bulan tanggal empat belas. Nurbuat cahayane para (dst...). Untuk khasiat dan faedah sengaja tidak dibabar disini melainkam murid/santri pilihan Yang telah mengambil ijazah keilmuan. Saya atas nama penanggung jawab, sangat berterima kasih sekali kepada seluruh pemilik“Mustika Pancawarna Tunggal” Tak lupa kepada Syeikhina wa Murobbi fi Sifatihi wa Dzatir Rosulillahi SAW, Ma’ ad Daroratil Kamil Mukammil Min ahli Rosulul Wilayah Syareatul Khotam. Kepada Al-Alamah wa Rijalullohul Abdal, Assyeikh Nur Ali, wa ijni min hadzihil Ijazah, Qulhtbul Ghoist Mbah Kuwu Cakra Buana, wa Quthbul Ghoist Imamul ‘ Adzom Pangeran Pembayun, wa Quthbul Jan Sulthan Gaib Sulaiman, wa ummi Thuroby sulthonul Bilqist, wamin jami-il Ulama wal Arifuun, wa jami-il ghoibi nukhihi ilaik. Kh.abdul fatah cirebon(guru saya) Bagi yang sudah memiliki mustika “Pancawarna Tunggal” ku ucapkan selamat, karena sesungguhnya ilmu ini hanya bisa dimiliki bagi mereka yang tulus,ihklas serta orang Yang menjadi pilihan-Nya.

 Ijazah lengkap hub pengijazahust aryan tanahara atau datang langsung.

Hp/WhatsApp:088291579912

Kota serang Banten.

AMALAN MUSTAJAB BULAN SYA'BAN

Bi'ismillah Assalamualaikum.. AMALAN 1 SYA'BAN (BULAN ISTIJABAH NYA DO'A) Pada malam tgl 1-14 sya'ban  (Kitab kanzun najjah ...