QOSAM SULTHON SULAIMAN AS.

Bi'ismillah Assalaamu’alaikum.
salah satu ilmu hikmah tingkat tinggi pamungkas Nabi Sulaiman A.S, yaitu ilmu yang menerangkan tentang Qosam Sulthon Sulaiman as dari kitab hikmah Nabi Sulaiman yang sangat langka yaitu kitab Hikmah Dakho-irul Muluk yang di susun ulang oleh Syeikh Sayyid Al-Husaini Al-Falaki

Didalam doa Qosam,Sulaiman ini terdapat rahasia doa Agung Nabi Sulaiman A.S. Tatkala Nabi Sulaiman berdoa dengan doa Qosam ini maka seluruh alam malaikat, seluruh alam lahut dan alam malakut bergerak mengangkat setiap doa-doanya Nabi Sulaiman sehingga doa-doa keinginannya tetulis di alam lauhil mahfudz apa-apa yang di inginkannya menjadi sebuah kenyataan tertulis di dalam takdir ilahiyah. Dengan membaca doa ini maka Allah akan menaklukan segala sesuatu yang ada di langit dan yang ada di bumi dengan paksa tunduk kepada dirinya atas perintah Allah.
Ketahuilah bahwa Ilmu ini menjadi amalan para wali Najba, tatkala mengamalkan ilmu ini dengan izin Allah harta rizqi dan kekayaan akan berlimpah ruah, baik aspek rizqi nikmat lahir maupun rizqi nikmat bathin, doa qosam Sulaiman A.S ini paling banyak di cari orang khusunya mereka para kalangan ulama-ulama hikmah sedunia, di cari oleh para pengusaha, para penguasa, bahkan di cari oleh pendeta-pendeta kaum YAHUDI ortodok yang konon menurut mereka ilmu ini sangat dahsyat, jikalau ilmu ini di kuasai maka ia akan menguasai dunia, seperti fakta yang kita lihat sangat ambisinya kaum YAHUDI untuk menguasai dunia. Maka dari itu di dalam kitabnya Syeikh Sayyid Al-Husaini Al-Falaki berkata: “Jagalah ilmu ini jangan sampai jatuh kepada orang-orang yang jahil”. Oleh karena itu doa qosam ini salah satu wasilah doa yang sangat manjur dan sangat ampuh untuk meraih ilmu yang bermanfaat, meraih harta rizqi kekayaan yang halal berlimpah berkah dunia ahkirat, dan meraih kekuasaan pangkat dan jabatan yang langgeng, intinya adalah mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.

Didalam doa Qosam ini Allah SWT mewakilkan khodam malaikat yang sangat taat dan ijabah yaitu Malaikat Hakroyaa-iil alaihissalaam dan Malaikat Hantho-yaal alaihissalaam, ke dua khodam malaikat ini senantiasa menjadi Khodam rahasia Nabi Sulaiman A.S yang tidak di beritakan kepada Wajirnya Syekih Ashif Bin Barkhoya.

Ketahuilah bahwa doa qosam ini adalah cikal bakalnya Nabi Sulaiman mendapatkan petunjuk untuk mencapai kejayaan dan kesuksesan dalam meraih ilmu, meraih tahta kerajaan hingga menjadi raja, dan meraih kekayaan menjadi kaya raya dan taqwa kepada Allah SWT.

Manfaat dari doa Qosam Sulthon Nabi Sulaiman A.S sangat banyak untuk berbagai macam hajat kejayaan dan kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat , bahkan manfaatnya tidak terhitung oleh bilangan tangan, diantara faidah manfaat keberkahan dari doa Qosam insyaAllah sebagai berikut di bawah ini: 
1. Di masukan ke dalam Agungnya nikmat-nikmat  Allah 
2. Apa-apa yang di inginkan selama hal itu tidak untuk bermaksiat kepada Allah, maka Allah akan memberikannya baik untuk kebutuhan dunia maupun unutk kebutuhan akhirat
3. Allah SWT kelak akan karuniakan kasih sayang-Nya kepada pengamal ilmu ini, dengan di berikan kepadanya berbagai macam karunia yang sangat banyak dan ia tidak akan mampu untuk menghitungnya ( segala sesuatu karunia nikmat lahir dan nikmat bathin ), 
4. Tatkala meminta kepada Allah kemudian membaca doa ini maka semua alam malaikat, alam malakut bergetar dan semua penghuninya bergerak untuk memenuhi hajat-hajatnya yang Allah karuniakan kepadanya 
5. Apabila anda mendambakan sesuatu barang yang harganya mahal ( mobil, rumah, tanah dll ) bacalah doa ini dengan cara khusus, maka dengan izin Allah dalam waktu yang dekat anda akan memilikinya dengan cara-cara Allah dengan jalan yang tidak di sangka-sangka
6. Di karuniakan pangkat derajat kekuasaan sesuai dengan profesinya masing-masing, dalam kejayaannya tidak aka nada yang bisa untuk menggoyahnya
7. Tatkala berdoa meminta pangkat dan jabatan, maka Allah akan melanggengkan kekuasannya selama ia tidak ingkar kepada Allah ( kufur nikmat )
8. Di berikan karunia ilmu yang bermanfaat dunia akhirat, baik ilmu dunia maupun ilmuakhirat, baik ilmu logika maupun ilmu-ilmu makrifat, dan ilmu-ilmu hikmah laduni ketuhanan
9. Di berikan karunia rizki harta kekayaan yang tiada ada habisnya ( tidak akan bangkrut ) di berikan kesehatan yang sempurna
10. Di berikan karunia kekuatan magis sehingga dirinya menjadi magnet rizqi, magnet uang, magnet ilmu dll
11. Di berikan karunia penarikan pada dirinya, sehingga di manapun ia berada akan ketarik sumber-sumber rizqi kepadanya dengan bercucuran seperti air mengalir tanpa batas, rizqi akan mencarinya bukan ia sibuk mencari rizqi sehinga  sibuk oleh dunia
12. Di karuniakan ilmu TUHYA di mana BUTUH langsung AYA/AYA
13. Di berikan karunia rizqi kekayaan di tempat tinggalnya di kampungnya di negerinya dan di mana saja ia berada Allah sejahterakan dan makmurkan hidupnya dalam kedaan taqwa kepada Allah
14. Diberikan karunia banyaknya harta dan kekayaan yang halal berlimpah berkah dunia akhirat
15. Diberikan karunia keluasan rizqi seperti air mengalir
16. Allah karuniakan kepada dirinya semua mahluk tunduk kepadanya baik dari bangsa manusia dan bangsa jin
17. Dengan membaca doa ini maka Allah akan menaklukan segala sesuatu yang ada di langit dan yang ada di bumi dengan paksa Allah tundukan untuk dirinya
18. Melancarkan usaha bisnis yang sedang bangkrut
19. Mempercepat usaha bisnisnya menjadi lebih maju
20. Di dekatkan dengan orang-orang berilmu
21. Di dekatkan dengan orang-orang pembesar
22. Menarik tamu/menarik pembeli
23. Menarik hajat-hajat besar
24. Selalu di karuniakan petunjuk dalam segala hal agar ia tida salah melangkah
25. Di berikan karunia berbagai macam kemudahan dalam segala usaha dan ibadah
26. Di segani, dihormati dan di muliakan hidupnya di mana saja berada
27. Di karuniakan istri/suami yang cantik solehah/ tampan soleh
28. Di karuniakan anak-anak yang soleh dan solehah
29. Cocok untuk bekal mukim seorang ulama/ustad atau kalangan umum karena dengan wasilah doa ini Allah akan makmurkan kehidupannya
30. Di takuti dan di segani oleh bangsa jin dan mahluk-mahluk ghaib lainnya
31. Di selamtakan hidupnya dari berbagai macam musibah bala bencana
32. Apabila senantiasa membaca doa qosam ini, maka Allah jadikan dirinya hamba Allah yang senantiasa bersyukur atas nikmat-nikmat Allah, di jadikan ahli taubat, dan ahli zikir yang hatinya selalu sibuk mengingat kepada Allah walaupun urusan dunianya begitu banyak
33. Di selamatkan dari berbagai macam rongrongan kesesatan lahir dan bathin
34. Hidupnya senantiasa di tuakan
35. Selamat dari pengaruh sihir dan perbuatan zolim orang-orang yang hasad hasud iri dengki 
36. Apabila selalu di bacakan di dalam rumahnya/toko/ tempat usaha, maka rumahnya tempat usahanya akan di karuniakan berbagai macam nikmat kemakmuran dan kesejahteraan yang tidak terhitunhg oleh bilangan tangan. Dan masih banyak lagi faidah yang tidak terhitung dengan bilangan tangan, seiring dengan waktu anda mengamalkannya maka anda akan mersakan keberkahan-keberkahan yang lainnya yang tidak dapat saya tuliskan..

Berawal dari riwayat Nabi Sulaiman A.S yang di berikan anugerah oleh Allah SWT dengan di berikan beberapa karunia yang agung, diberikan penawaran oleh Allah untuk memilih antara ilmu, harta, dan tahta.sifat taat dan tawadunya Nabi Sulaiman A.S kemudian munajat kepada Allah agar di antara pilihan yang Allah karuniakan kepadanya menjadi suatu petunjuk mutlak agar pilihannya itu di karuniakan rahmat dari Nya, sehingga apa-apa yang di pilihnya menjadi pilihan yang tepat untuk kelangsungan hidup baik untuk rusan duianaya maupun untuk urusan akhiratnya, apalagi beliau adalah seorang Nabi Allah dan juga seorang Raja pilihan Allah. Selain beliau sibuk menjadi seorang raja beliau juga sibuk dengan mengabdi kepada Allah ( ibadallah ) selayaknya Nabi Allah

Ketahuialah bahwasanya dengan wasilah doa ilmu Qosam inilah Baginda Nabi Sulaiman A.S di karuniakan Rahmat petunjuk oleh Allah dalam mengambil keputusan yang tepat, beliau mengambil sikap yang tegas diantara pilihan-pilihan yang Allah tawarkan kepada Nabi Sulaiman A.S, yaitu memilih ilmu terlebih dahulu, dan pilihan tersebut terbukti nyata adalah suatu pilihan yang terbaik di antara yang terbaik. 

Dengan pilihan itu juga Nabi Sulaiman A.S akhirnya menjadi Raja sampai akhir hayatnya tidak ada yang menandingi kerajaan beliau selama kejayaannnya berlangsung di muka bumi, kemudian Nabi Sulaiman A.S mendapatkan karunia harta kekayaan yang amat sangat banyak, bahkan manusia paling terkaya sepanjang zaman. Nabi Sulaiman adalah raja yang sangat kaya dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas, dengan sikap adil dan bijaksana, sehingga raja-raja di dunia maupun raja-raja negera bangsa jin pun segan, memuliakan dan menaruh hormat adab yang sangat tinggi kepadanya.

Nabi Sulaiman A.S merupakan Nabiyillah yang tercatat dalam sejarah sebagai Nabi plus Raja yang memiliki ilmu yang sangat tinggi, cerdas, saleh, kaya raya, adil, bijaksana, taat dan taqwa kepada Allah, bahkan ilmu-ilmu hikmah nya selalu banyak di buru oleh para pemburu ilmu yang haus akan ilmu. Nabi Sulaiman lebih memilih keutamaan ilmu daripada keutamaan harta dan keutamaan tahta kerajaan. 

Sikap ini adalah pilihan yang sangat tepat dan sangat bijaksana, sebab Nabi Sulaiman sangat faham bahwa ilmu itu tidak seperti harta dan tahta kerajaan. Ilmu itu ringan sekalipun harus dibawa ke mana-mana, maka tidak akan berat untuk memikulnya, bahkan ilmu akan menjadi safaat bahkan menjadi harta karun pemiliknya tatkala kemana ia melangkah. 

Ilmu itu ibaratkan seperti biji yang tumbuh menjadi pohon yang kemudian menghasilkan buah-buah yang segar dan bermanfaat bagi orang banyak...?
Ilmu itu ibaratkan cahaya yang menyingkirkan duri dari kegelapan jalan mecapai  tujuan sehingga tahu mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah...?
Mana arah jalan menuju ke syurga mana pula arah jalan menuju ke neraka...?
Mana jalan untuk mencapai hidup kaya, dan mana pula jalan menuju kesusahan dan kemelaratan. 

Setiap keputusan yang di ambil kemudian di tindak lanjuti, akan membawa dampak masing-masing baik maslahat ataupun manfaat. Dengan wasilah berbekal memilih ilmu kemudian Allah memberikan karunia ilmu yang luas, pada akhirnya Nabi Sulaiman A.S berhasil menguasai dunia tapi bukan dikuasai dunia ( menjadi budak dunia/cinta dunia ). Ia pun berhasil menjadi Raja yang cerdas dan kaya raya dan pada akhirnya semua ia raih dari berkahnya ia memilih keutamaan ilmu, kemudian ia meraih tahta kerajaan, kemudian ia meraih harta kekayaan, dan wanita pun tunduk kepadanya, semua sudah dicapainya. 

Demikian sebua fakta dan realitanya bahwa orang berilmu derajatnya lebih tinggi daripada orang-orang yang tidak berilmu ( bodoh )

INFAQ KIFARAT:4,300.000.(khusus bulan Rajab dan sya'ban)
INFAQ NORMAL:8,150.000.

AL-KHATIB WAL MU'JIZ KANG ARYAN KOTA SERANG BANTEN

HP/WHATSAPP:088291579912

BIIDZNILLAHI WA BIBAROKATI HADZIHIL ILMI

BAROKALLAHU FIQKUM WASSALAMU'ALAIKUM



ILMU PENGASIHAN KARUHUN

Bi'ismillah Assalamu'alaikum,kemaren Yang nanya2 seputar ilmu pengasihan asli Banten siapa ya lupa saya postingan nya yg mana 

Ini ilmu boleh di amal dgn syarat bagus lelakon jauhi maksiat, khusus nya buat Yang belum punya istri atau Yang mau nambah lagi hha  mau nikah dgn niatan memperbanyak ummat Rasullullah dan masa depan Islam insya'allah berlipat ganda serta berkah khasiatnya.

Ajazatukum..bi'dznillah:

Sir asah sir asih ti luhur sa usap rambut

ti handap sa usap dampal

nur cahayane kanjeung nabi yusuf a.s

sing manjing ning awak isun

laa Haula wa la kuwwata illa billah 

Kaifiyatu a'mal:
Puasa 1 hari kelahiran malam nya 
Dirikan Sunnah taubat dan hajat masing-masing dua raka'at.
Lalu baca tawasul (simak bab tawasul pada post sebelumnya)
Dan baca rapalan kalimat nya sebanyak 111x
Lalu tiupkan pada sebotol air yang di ambil dari sumur/masjid sekitar..

Terahiir minum sebagian di awali dgn baca Sholawat nabi 7x
Sisa air tsb gunakan untuk campuran mandi (mandi tanpa di lap)
Usahakan tdk tidur sampai terbit fajar...
Penting:meski begadang Jangan sampai tinggal sholat subuh lebih bagus berikut qobliyah yakin tajrib...!!!!

Saya ijazahkan secara ammah/umum 
Barokallah..
Al-Khatib wal mu'jiz Yang menulis dan  mengijazahkan 
(Kang Aryan Serang Banten)

HIZIB AL-FIL

Bismillahi assalamualaikum Ajaztuka hadza kama ajazani syaikhi barokallahu fiqkum tafadhol..
          (IJAZAH HIZIB ALFIL) ammah/umum

Hizib Al-Fiil mempunyai khasiat sangat luar biasa untuk kemenangan dan menghancurkan musuh-musuh islam, hendaknya siapapun yang mengamalkan Hizib digunakan secara bijak untuk membantu saudara-saudara muslim.

بَسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحَابِ الْفِيْلْ،اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيْلْ وَاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلْ (تَرْمِيْهِمْ ١١ مَرَاَتٍ) بِحَجَارَةٍ مِنْسِجْيْلْ (فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُوْلْ ١١ مَرَاَتٍ)
بَسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنْ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلٰى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنْ اَللّٰهُمَّ بِحقِّ اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبَّكَ بِاَصْحَبِ اْلفِيْلْ اِفْعَلْ بِاعَدَاءِنَا ( *اِفْعَلْ يَا اَللهَ يَا اَللهَ يَااَللهَ بِأَعْدَائِكَ وَاَعْدَاءِ الدِّيْنْ وَاَعْدَاءِ الْمُسْلِمِيْنْ*) كَمَا فَعَلْتَ بِاَصْحَابِ الْفْيْلْ وَاجْعَلْ كَيْدَهُمْ كَكَيْدِ اَصْحَابِ الْفِيْلْ وَاَرْسْلْ عَلَيْهِمْ طَيْرًا كَطَيْرِ اَصْحَابِ الْفِيْلْ وَاَنْزْلْ عَلَيْهِمْ حِجَارَةً كَحِجَارَةِ اَصْحَابِ الْفِيْلْ وَصَيِّرْهُمْ عَصْفًا كَعَصْفِ اَصْحَابِ اْلفِيْلْ هَذَا دُعَاؤُنَا كَمَا اَمَرْتَنَا فَاسْتَجِبْ لَنَا كَمَا وَعَدْتَنَا اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ اْلِميعَادْ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنِ وَصَلَّ اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهَ وَصَحْبِهَ اَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

KAIFIYATU A'MAL:
-Sholat taubat dan hajat masing masing dua rakaat
Tawasul kepada:
Nabi Muhammad Saw,nabi Khidir as,Syaikh Abdul Qadir Jaelani Ra,syeh abu Hasan asy SYADZILI,Syaikh imam ahmad Ali ALBUNI RA,
Walisongo,man ajazani Ilal Muntaha Sohibul ijazah(kang Aryan),dan kedua orang tua.

Lalu baca hizib sebanyak 41x

Lalu tiupkan ke segelas air putih yang telah di campur sedikit misik hitam(pada saat malam pertama riyadoh) dan minum sampai habis.

Berdoa lah pada Allah agar memohon karomah dan keberkahan hizib ini dengan sempurna.

Nb: lakukan selama 7 malam berturut-turut jika saat wirid anda merasa melayang,atau ada sesuatu yang manjing/masuk kebadan abaikan saja.
Karna itu adalah proses energy keilmuan sedang menyatu.

Keterangan:setelah Hatam riyadoh jika ingin digunakan untuk berbagai keperluan baca 1x.
Atau bisa antum bacakan 1x lalu tiupkan pada sebutir telur lalu letakan telur tersebut dengan jarak 2/3meter dan lempar dengan benda keras batu,atau tembak dengan senapan angin.
Jika lulus telur tersebut tidak akan hancur meski di lindas mobil.
Cara lain:bacakan 1x pada segenggam debu lalu taburkan seolah membuat garis pembatas dan minta rekan anda berlari kencang melewati garis tersebut buktikan maka akan terpental bahkan muntah darah(jangan dicoba jika tidak siap akan resiko pada saat tajriban)

Silahkan di amal semoga bermanfaat dan menjadi ladang amal yang tak pernah habis untuk saya dan keluarga amin ya rabbal alamin.

Pengijazah kang arya Serang Banten.
No TLP:088291579912WhatsApp

DO'A AL-MASYLUL


BI'ISMILLAH ASSALAMU'ALAIKUM

Doa ini disebut dengan doa “seorang pemuda yang disiksa karena dosanya.” Doa ini dinukil dari kitab-kitab doa Kaf’ami dan Muhaj ad-Da’awât. Doa ini diajarkan oleh Amirul Mukminin as kepada seorang pemuda yang karena beban dosa-dosa dan melalimi hak ayahnya, ia mengalami sakit parah. Kemudian, ia membaca doa tersebut. Dalam tidur, ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah saw. Beliau mengusapkan tangan beliau ke badannya seraya berkata, “Bacalah asma Allah yang teragung ini secara terus menerus, niscaya semua urusanmu akan terlaksana dengan baik.” Ia terjaga dari tidurnya sedangkan ia dalam keadaan sehat wal afiat. Doa itu adalah sebagai berikut: اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا حَيُّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ يَا هُوَ يَا مَنْ لاَ يَعْلَمُ مَا هُوَ وَ لاَ كَيْفَ هُوَ وَ لاَ أَيْنَ هُوَ وَ لاَ حَيْثُ هُوَ إِلاَّ هُوَ، يَا ذَا الْمُلْكِ وَ الْمَلَكُوْتِ، يَا ذَا الْعِزَّةِ وَ الْجَبَرُوْتِ، يَا مَلِكُ يَا قُدُّوْسُ يَا سَلاَمُ يَا مُؤْمِنُ يَا مُهَيْمِنُ يَا عَزِيْزُ يَا جَبَّارُ يَا مُتَكَبِّرُ يَا خَالِقُ يَا بَارِئُ يَا مُصَوِّرُ يَا مُفِيْدُ يَا مُدَبِّرُ يَا شَدِيْدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا مُبِيْدُ يَا وَدُوْدُ يَا مَحْمُوْدُ يَا مَعْبُوْدُ يَا بَعِيْدُ يَا قَرِيْبُ يَا مُجِيْبُ يَا رَقِيْبُ يَا حَسِيْبُ يَا بَدِيْعُ يَا رَفِيْعُ يَا مَنِيْعُ يَا سَمِيْعُ يَا عَلِيْمُ يَا حَلِيْمُ يَا كَرِيْمُ يَا حَكِيْمُ يَا قَديِْمُ يَا عَلِيُّ يَا عَظِيْمُ يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ يَا دَيَّانُ يَا مُسْتَعَانُ يَا جَلِيْلُ يَا جَمِيْلُ يَا وَكِيْلُ يَا كَفِيْلُ يَا مُقِيْلُ يَا مُنِيْلُ يَا نَبِيْلُ يَا دَلِيْلُ يَا هَادِي يَا بَادِي يَا أَوَّلُ يَا آخِرُ يَا ظَاهِرُ يَا بَاطِنُ يَا قَائِمُ يَا دَائِمُ يَا عَالِمُ يَا حَاكِمُ يَا قَاضِي يَا عَادِلُ يَا فَاصِلُ يَا وَاصِلُ يَا طَاهِرُ يَا مُطَهِّرُ يَا قَادِرُ يَا مُقْتَدِرُ يَا كَبِيْرُ يَا مُتَكَبِّرُ يَا وَاحِدُ يَا أَحَدُ يَا صَمَدُ يَا مَنْ لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُولَدْ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًّا أَحَدٌ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَ لاَ كَانَ مَعَهُ وَزِيْرٌ وَ لاَ اتَّخَذَ مَعَهُ مُشِيْرًا وَ لاَ احْتَاجَ إِلَى ظَهِيْرٍ وَ لاَ كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ، Ya Allah, aku memohon kepada-mu dengan asma-Mu, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih nan Penyayang, wahai Zat Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Zat Yang Mahahidup, wahai Zat Yang Berdiri sendiri, wahai Zat Yang Mahahidup, tiada Tuhan selain Engkau, wahai Ialah (satu-satu-Nya), wahai Zat yang tak seorang pun mengetahui apa Ia, bagaimana Ia, di mana Ia dan (....) kecuali Ia (sendiri), wahai Pemilik kerajaan dan kerajaan malakut, wahai Pemilik kemuliaan dan kekuasaan, wahai Raja Diraja, wahai Zat Yang Mahasuci, wahai Zat yang tak berkekurangan, wahai Pengaman, wahai Pemelihara (Yang Berkuasa), wahai Zat Yang Mulia, wahai Pemilik kekuatan, wahai Zat Yang Agung, wahai Pencipta, wahai Pemuncul (dari ketiadaan), wahai Pembentuk, wahai Pemberi manfaat, wahai Pengatur, wahai Zat yang tegar, wahai Pemula, wahai Pengembali, wahai Pemusnah, wahai Pecinta, wahai Yang Terpuji, wahai Zat yang (layak) disembah, wahai Zat Yang Mahajauh, wahai Zat Yang Mahadekat, wahai Pengabul (doa), wahai Pengawas, wahai Penghitung, wahai Pencipta (tanpa model sebelumnya), wahai Yang Mahatinggi, wahai Yang Mahakuat (tak terkalahkan), wahai Yang Maha Mendengar, wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Zat Penyabar, wahai Pemurah, wahai Yang Mahabijaksana, wahai Zat yang qadim, wahai Yang Mahatinggi, wahai Yang Mahaagung, wahai Pengasih, wahai Pemberi anugerah, wahai Pemberi balasan, wahai Yang (layak) dimintai pertolongan, wahai Yang Mahaagung, wahai Yang Mahaindah, wahai Wakil (semua makhluk), wahai Penjamin, wahai Pemaaf (kesalahan), wahai Penyampai (karunia), wahai Yang Mahabesar, wahai Penunjuk (jalan), wahai Pemberi hidayah, wahai Pemula (segala sesuatu), wahai Yang Awal, wahai Yang Akhir, wahai Yang Lahir (dari segala maujud), wahai Yang Bathin (dari segala maujud), wahai Yang Berdiri Sendiri, wahai Yang Abadi, wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Penguasa, wahai Pemutus (segala keputusan), wahai Yang Mahaadil, wahai Pemisah, wahai Penyambung, wahai Yang Suci, wahai Zat Yang Menyucikan, wahai Yang Kuasa, wahai Zat Yang Tegar, wahai Zat Yang Mahabesar, wahai Yang Maha Esa, wahai Yang Mahatunggal, wahai Tempat Bergantung (dalam segala keperluan), wahai Zat yang tak beranak dan tidak diperanakkan, tiada satu pun yang menandingi-Nya, Ia tidak beristri, Ia tidak memiliki pembantu, Ia tidak pernah mengambil seorang pemberi petunjuk, Ia tidak pernah memerlukan seorang penolong, tiada Tuhan selain-Nya yang bersama-Nya, لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ فَتَعَالَيْتَ عَمَّا يَقُوْلُ الظَّالِمُوْنَ عُلُوّا كَبِيْرًا، يَا عَلِيُّ يَا شَامِخُ يَا بَاذِخُ يَا فَتَّاحُ يَا نَفَّاحُ يَا مُرْتَاحُ يَا مُفَرِّجُ يَا نَاصِرُ يَا مُنْتَصِرُ يَا مُدْرِكُ يَا مُهْلِكُ يَا مُنْتَقِمُ يَا بَاعِثُ يَا مُفَتِّحَ اْلأَبْوَابِ يَا مَنْ حَيْثُمَا دُعِيَ أَجَابَ يَا طَهُوْرُ يَا شَكُوْرُ يَا عَفُوُّ يَا غَفُوْرُ يَا نُوْرَ النُّوْرِ يَا مُدَبِّرَ اْلأُمُوْرِ يَا لَطِيْفُ يَا خَبِيْرُ يَا مُجِيْرُ، يَا مُنِيْرُ يَا بَصِيْرُ يَا ظَهِيْرُ يَا كَبِيْرُ يَا وِتْرُ يَا فَرْدُ يَا أَبَدُ يَا سَنَدُ يَا صَمَدُ يَا كَافِي يَا شَافِي يَا وَافِي يَا مُعَافِي يَا مُحْسِنُ يَا مُجْمِلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُفْضِلُ يَا مُتَكَرِّمُ يَا مُتَفَرِّدُ يَامَنْ عَلا فَقَهَرَ، يَا مَنْ مَلَكَ فَقَدَرَ، يَا مَنْ بَطَنَ فَخَبَرَ، يَا مَنْ عُبِدَ فَشَكَرَ، يَا مَنْ عُصِيَ فَغَفَرَ، يَا مَنْ لا تَحْوِيْهِ (يَحْوِيهِ‏) الْفِكَرُ وَ لا يُدْرِكُهُ بَصَرٌ وَ لا يَخْفَى عَلَيْهِ أَثَرٌ، يَا رَازِقَ الْبَشَرِ، يَا مُقَدِّرَ كُلِّ قَدَرٍ، يَا عَالِيَ الْمَكَانِ، يَا شَدِيدَ اْلأَرْكَانِ، يَا مُبَدِّلَ الزَّمَانِ، يَا قَابِلَ الْقُرْبَانِ، يَا ذَا الْمَنِّ وَ اْلإِحْسَانِ، يَا ذَا الْعِزَّةِ وَ السُّلْطَانِ، يَا رَحِيمُ يَا رَحْمَانُ، يَا مَنْ هُوَ كَلَّ يَوْمٍ فِيْ شَأْنٍ، يَا مَنْ لاَ يَشْغَلُهُ شَأْنٌ عَنْ شَأْنٍ، يَا عَظِيْمَ الشَّأْنِ، يَا مَنْ هُوَ بِكُلِّ مَكَانٍ، يَا سَامِعَ اْلأَصْوَاتِ، يَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ، يَا مُنْجِحَ الطَّلِبَاتِ، يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ، يَا مُنْزِلَ الْبَرَكَاتِ، يَا رَاحِمَ الْعَبَرَاتِ، يَا مُقِيْلَ الْعَثَرَاتِ، يَا كَاشِفَ الْكُرُبَاتِ، يَا وَلِيَّ الْحَسَنَاتِ، يَا رَافِعَ الدَّرَجَاتِ، يَا مُؤْتِيَ السُّؤْلاتِ، يَا مُحْيِيَ اْلأَمْوَاتِ، يَا جَامِعَ الشَّتَاتِ، يَا مُطَّلِعًا عَلَى النِّيَّاتِ، يَا رَادَّ مَا قَدْ فَاتَ، يَا مَنْ لاَ تَشْتَبِهُ عَلَيْهِ اْلأَصْوَاتُ، يَا مَنْ لاَ تُضْجِرُهُ الْمَسْأَلاَتُ وَ لاَ تَغْشَاهُ الظُّلُمَاتُ، يَا نُوْرَ اْلأَرْضِ وَ السَّمَاوَاتِ، يَا سَابِغَ النِّعَمِ، يَا دَافِعَ النِّقَمِ، يَا بَارِئَ النَّسَمِ، يَا جَامِعَ اْلأُمَمِ، يَا شَافِيَ السَّقَمِ، يَا خَالِقَ النُّوْرِ وَ الظُّلَمِ، يَا ذَا الْجُوْدِ وَ الْكَرَمِ، يَا مَنْ لا يَطَأُ عَرْشَهُ قَدَمٌ، يَاأَجْوَدَ اْلأَجْوَدِيْنَ، يَا أَكْرَمَ اْلأَكْرَمِيْنَ، يَا أَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ، يَا أَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ، يَا جَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ، يَاأَمَانَ الْخَائِفِيْنَ، يَا ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ، يَا وَلِيَّ الْمُؤْمِنِيْنَ، يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ، يَا غَايَةَ الطَّالِبِيْنَ، يَا صَاحِبَ كُلِّ غَرِيْبٍ، يَا مُوْنِسَ كُلِّ وَحِيْدٍ، يَا مَلْجَأَ كُلِّ طَرِيْدٍ، يَا مَأْوَى كُلِّ شَرِيْدٍ، يَا حَافِظَ كُلِّ ضَالَّةٍ، يَا رَاحِمَ الشَّيْخِ الْكَبِيْرِ، يَا رَازِقَ الطِّفْلِ الصَّغِيْرِ، يَا جَابِرَ الْعَظْمِ الْكَسِيْرِ، يَا فَاكَّ كُلِّ أَسِيْرٍ، يَا مُغْنِيَ الْبَائِسِ الْفَقِيْرِ، يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِ الْمُسْتَجِيْرِ، يَا مَنْ لَهُ التَّدْبِيْرُ وَ التَّقْدِيْرُ، يَا مَنِ الْعَسِيْرُ عَلَيْهِ سَهْلٌ يَسِيْرٌ، يَا مَنْ لاَ يَحْتَاجُ إِلَى تَفْسِيْرٍ، يَا مَنْ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْ‏ءٍ قَدِيْرٌ، يَا مَنْ هُوَ بِكُلِّ شَيْ‏ءٍ خَبِيْرٌ، يَا مَنْ هُوَ بِكُلِّ شَيْ‏ءٍ بَصِيْرٌ، يَا مُرْسِلَ الرِّيَاحِ، يَا فَالِقَ اْلإِصْبَاحِ، يَا بَاعِثَ اْلأَرْوَاحِ، يَا ذَا الْجُودِ وَ السَّمَاحِ، يَا مَنْ بِيَدِهِ كُلُّ مِفْتَاحٍ، يَا سَامِعَ كُلِّ صَوْتٍ، يَا سَابِقَ كُلِّ فَوْتٍ، يَا مُحْيِيَ كُلِّ نَفْسٍ بَعْدَ الْمَوْتِ، يَا عُدَّتِيْ فِي شِدَّتِيْ، يَا حَافِظِيْ فِي غُرْبَتِيْ، يَا مُوْنِسِيْ فِي وَحْدَتِيْ، يَا وَلِيِّيْ فِي نِعْمَتِيْ، يَا سَنَدَ مَنْ لاَ سَنَدَ لَهُ، يَا ذُخْرَ مَنْ لاَ ذُخْرَ لَهُ، يَا حِرْزَ مَنْ لاَ حِرْزَ لَهُ، يَا كَهْفَ مَنْ لاَ كَهْفَ لَهُ، يَا كَنْزَ مَنْ لاَ كَنْزَ لَهُ، يَا رُكْنَ مَنْ لاَ رُكْنَ لَهُ، يَا غِيَاثَ مَنْ لاَ غِيَاثَ لَهُ، يَا جَارَ مَنْ لاَ جَارَ لَهُ، يَا جَارِيَ اللَّصِيْقَ، يَا رُكْنِيَ الْوَثِيْقَ، يَا إِلَهِيْ بِالتَّحْقِيْقِ، يَا رَبَّ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ، يَا شَفِيْقُ يَا رَفِيْقُ، فُكَّنِيْ مِنْ حَلَقِ الْمَضِيْقِ، وَ اصْرِفْ عَنِّي كُلَّ هَمٍّ وَ غَمٍّ وَ ضِيْقٍ، وَ اكْفِنِيْ شَرَّ مَا لا أُطِيْقُ، وَ أَعِنِّيْ عَلَى مَا أُطِيْقُ، يَا رَادَّ يُوْسُفَ عَلَى يَعْقُوْبَ، يَا كَاشِفَ ضُرِّ أَيُّوْبَ، يَا غَافِرَ ذَنْبِ دَاوُدَ، يَا رَافِعَ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَ مُنْجِيَهُ مِنْ أَيْدِي الْيَهُوْدِ، يَا مُجِيْبَ نِدَاءِ يُوْنُسَ فِي الظُّلُمَاتِ، يَا مُصْطَفِيَ مُوْسَى بِالْكَلِمَاتِ، يَا مَنْ غَفَرَ ِلآدَمَ خَطِيْئَتَهُ وَ رَفَعَ إِدْرِيْسَ مَكَانًا عَلِيًّا بِرَحْمَتِهِ، يَا مَنْ نَجَّى نُوْحًا مِنَ الْغَرَقِ، يَا مَنْ أَهْلَكَ عَادًا اْلأُولَى وَ ثَمُوْدَ فَمَا أَبْقَى وَ قَوْمَ نُوْحٍ مِنْ قَبْلُ إِنَّهُمْ كَانُوا هُمْ أَظْلَمَ وَ أَطْغَى وَ الْمُؤْتَفِكَةَ أَهْوَى، يَا مَنْ دَمَّرَ عَلَى قَوْمِ لُوْطٍ وَ دَمْدَمَ عَلَى قَوْمِ شُعَيْبٍ، يَا مَنِ اتَّخَذَ إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلاً، يَا مَنِ اتَّخَذَ مُوْسَى كَلِيْمًا وَ اتَّخَذَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ حَبِيْبًا، يَا مُؤْتِيَ لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ وَ الْوَاهِبَ لِسُلَيْمَانَ مُلْكًا لا يَنْبَغِيْ ِلأَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ، يَا مَنْ نَصَرَ ذَا الْقَرْنَيْنِ عَلَى الْمُلُوْكِ الْجَبَابِرَةِ، يَا مَنْ أَعْطَى الْخِضْرَ الْحَيَاةَ وَ رَدَّ لِيُوشَعَ بْنِ نُوْنٍ الشَّمْسَ بَعْدَ غُرُوبِهَا، يَا مَنْ رَبَطَ عَلَى قَلْبِ أُمِّ مُوْسَى وَ أَحْصَنَ فَرْجَ مَرْيَمَ ابْنَةِ عِمْرَانَ، يَا مَنْ حَصَّنَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا مِنَ الذَّنْبِ وَ سَكَّنَ عَنْ مُوْسَى الْغَضَبَ، يَا مَنْ بَشَّرَ زَكَرِيَّا بِيَحْيَى، يَا مَنْ فَدَى إِسْمَاعِيْلَ مِنَ الذَّبْحِ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ، يَا مَنْ قَبِلَ قُرْبَانَ هَابِيْلَ وَ جَعَلَ اللَّعْنَةَ عَلَى قَابِيْلَ، يَا هَازِمَ اْلأَحْزَابِ لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ عَلَى جَمِيْعِ الْمُرْسَلِيْنَ وَ مَلاَئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ وَ أَهْلِ طَاعَتِكَ أَجْمَعِيْنَ، tiada Tuhan selain Engkau, Engkau Mahatinggi dibanding apa yang dikatakan oleh orang-orang zalim, wahai Yang Mahatinggi, wahai Yang Mahaagung, wahai Pembuka (segala pintu rahmat), wahai Pemberi (anugerah), wahai Penganugerah (kebahagiaan), wahai Pemusnah (segala kesusahan), wahai Penolong, wahai Zat yang senantiasa menang, wahai Penyelamat, wahai Pengirim celaka, wahai Pembalas dendam, wahai Pembangkit, wahai Pewaris (segala yang ada di jagad raya ini), wahai Penuntut, wahai Zat yang selalu menang, wahai Zat yang tak seorang pun dapat lari dari-Nya, wahai Penerima taubat, wahai Penerima (orang yang kembali kepada-Nya), wahai Pemberi (anugerah), wahai Zat yang mewujudkan segala sebab (setiap peristiwa), wahai Pembuka semua pintu, wahai Zat yang ketika dimohon pasti mengabulkan, wahai Pemberi maaf, wahai Pengampun (dosa), wahai Nur segala cahaya, wahai Pengatur wahai Zat Yang Mahasuci, wahai Zat (yang selalu membalas orang yang bersyukur kepada-Nya), semua urusan, wahai Yang Mahalembut, wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Pemberi perlindungan, wahai Penganugerah cahaya, wahai Yang Maha Melihat, wahai Pembela, wahai Yang Mahabesar, wahai Yang Mahatunggal, wahai Yang Maha Esa, wahai Yang Abadi, wahai Tenpat bersandar, wahai Tempat bergantung,wahai Zat pemberi kecukupan, wahai Pemberi kesembuhan, wahai Penepat janji, wahai Penganugerah kesehatan, wahai Zat yang selalu berbuat kebaikan, wahai Pemberi keindahan (kepada segala sesuatu), wahai Penganugerah karunia, wahai Pemberi karunia, wahai Pemberi anugerah, wahai Yang Maha Esa, wahai Zat Yang Mahatinggi lalu menguasai, wahai Zat Yang Maha Memiliki lalu berkuasa, wahai Zat Yang Mahabatin lalu mengetahui (segala sesuatu), wahai Zat yang disembah lalu bersyukur, wahai Yang dimaksiati lalu mengampuni, wahai Zat yang tak terjangkau oleh akal pikiran, wahai Zat yang tak terlihat oleh mata dan tidak ada sesuatu apa pun yang tersebunyi dari-Nya, wahai Pemberi rezeki kepada manusia, wahai Penentu setiap ketentuan, wahai Zat Yang Tinggi kedudukan-Nya, wahai Yang Mahategar, wahai Pengganti masa, wahai Penerima setiap korban, wahai Pemilik segala karunia dan kebaikan, wahai Pemilik segala kemuliaan dan kerajaan, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Penyayang, wahai Zat yang setiap hari selalu menciptakan yang baru, wahai Zat yang tidak dapat disibukkan oleh satu urusan untuk menangani urusan yang lain, wahai Yang Mahaagung, wahai Zat yang berada di setiap tempat, wahai Pendengar semua suara, wahai Pengabul doa, wahai Pemenuh segala permohonan, wahai Pengabul segala keperluan, wahai Penurun berkah, wahai Pengasih air mata duka, wahai Pemaaf segala kesalahan, wahai Penyingkap segala duka, wahai Pecinta kebaikan, wahai Pengangkat derajat, wahai Pemberi setiap permintaan, wahai Penghidup orang-orang yang mati, wahai Pemersatu keterceraiberaian, wahai Zat yang mengetahui segala niat, wahai Pengembali sesuatu yang telah tiada, wahai Zat yang bagi-Nya setiap suara tidak keliru, wahai Zat yang setiap permintaan tidak dapat menjenuhkan-Nya dan kegelapan tidak menutupi-Nya, wahai Cahaya bumi dan langit, wahai Penganugerah karunia, wahai Penolak bencana dan siksa, wahai Pencipta manusia, wahai Pengumpul semua umat, wahai Penyembuh segala penyakit, wahai Pencipta cahaya dan kegelapan, wahai Pemilik kedermawanan dan anugrah, wahai Zat yang ‘Arsy-Nya tak terinjak oleh kaki (mana pun), wahai Yang paling dermawan dari sekian orang-orang yang dermawan, wahai Yang paling mulia dari sekian orang-orang yang mulia, wahai Yang paling mendengar dari sekian orang-orang yang mendengar, wahai Yang paling melihat dari sekian orang-orang yang melihat, wahai Pelindung mereka yang memohon perlindungan, wahai Pemberi ketenangan bagi mereka yang ketakutan, wahai Pelindung mereka yang berlindung, wahai Penolong mukminin, wahai Pemberi pertolongan kepada mereka yang memohon pertolongan, wahai Tujuan para pencari, wahai Teman orang yang terasing, wahai Penenang orang yang sendirian (tak berkaum), wahai Tempat berlindung orang yang terusir, wahai Tempat pelarian orang yang tercampakkan, wahai Penjaga setiap yang hilang, wahai Pengasih tua bangka, wahai Pemberi rezeki anak kecil belia, wahai Penambal tulang yang patah, wahai Pembebas orang yang dipenjara, wahai Penganugerah kecukupan kepada orang yang sengsara dan fakir, wahai Penjaga orang yang ketakutan yang meminta perlindungan, wahai Zat yang di tangan-Nya segala aturan dan ketentuan, wahai Zat yang bagi-Nya segala yang susah menjadi mudah, wahai Zat yang tidak perlu kepada penafsiran, wahai Zat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu, wahai Zat Yang Mahatahu atas segala sesuatu, wahai Zat Yang Maha Melihat segala sesuatu,wahai Pengirim angin, wahai Penyeruak (kegelapan) pagi hari, wahai Pembangkit ruh, wahai Pemilik kedermawanan dan kepemurahan, wahai Zat yang pada genggaman-Nya semua kunci, wahai Pendengar semua suara, wahai Yang terdahulu dari segala yang telah berlalu, wahai Penghidup setiap jiwa setelah ia mati, wahai Bekalku di hari kesulitanku, wahai Penjagaku di keterasinganku, wahai Penenangku dalam kesendirianku, wahai Pemilik segala karuniaku, wahai Tempat berlindungku ketika jalan-jalanku buntu, kerabat menjerumuskanku (ke jurang bahaya) dan sahabat mencampakkanku, wahai Penopang orang yang tak memiliki penopang, wahai Tempat bersandar orang yang tidak memiliki tempat bersandar, wahai Simpanan orang yang tidak memiliki simpanan, wahai Pelindung orang yang tidak memiliki pelindung, wahai Tempat berlindung orang yang tidak memiliki tempat berlindung, wahai “Harta simpanan” orang yang tidak memiliki harta simpanan, wahai Tiang sandaran orang yang tidak memiliki tiang sandaran, wahai Penolong orang yang tidak memiliki penolong, wahai Pemberi perlindungan orang yang tidak memiliki pemberi perlindungan, wahai Pemberi perlindunganku yang sangat dekat denganku, wahai Tiang sandaranku yang kokoh, wahai Tuhanku yang sebenarnya, wahai Tuhan Pemilik Ka’bah yang kuno, wahai Yang Penyayang, wahai Sahabat (penuh kasih), bebaskanlah aku dari jeratan kesengsaraan, jauhkanlah dari seluruh kesedihan, kesusahan dan kesengsaraan, cukupkanlah bagiku keburukan apa yang aku tidak mampu menanggungnya, tolonglah aku atas apa yang aku tidak mampu melakukannya, wahai Zat yang telah mengembalikan Yusuf kepada Ya’qub, wahai Penyirna petaka Ayyub, wahai Pengampun dosa Dawud, wahai Pengangkat Isa, putra Maryam (ke langit) dan Penyelamatnya dari (kejahatan) tangan-tangan bangsa Yahudi, wahai Pengabul permohonan Yunus dalam kegelapan (laut), wahai Pemilih Musa dengan (membawa) kalimat-kalimat, wahai Zat yang telah mengampuni kesalahan Adam dan mengangkat Idris ke kedudukan yang tinggi dengan rahmat-Nya, wahai Zat yang telah menyelamatkan Nuh dari tenggelam, wahai Zat yang telah membinasakan kaum Ad yang pertama dan kaum Tsamud, lalu tidak menyisakan (seorang pun dari mereka), serta kaum Nuh sebelumnya; karena mereka lebih lalim dan congkak, dan Mu`tafikah (desa kaum Luth yang keterlaluan mengikuti) hawa nafsu, wahai Zat yang telah menghancurkan kaum Luth dan murka atas kaum Syu’aib, wahai Zat yang telah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil-Nya, wahai Zat yang telah menjadikan Musa sebagai Kalim-Nya dan menjadikan Muhammad saw sebagai kekasih-Nya, wahai Penganugerah hikmah kepada Luqman dan Pemberi kerajaan kepada Sulaiman yang tidak pernah dimiliki oleh siapa pun setelahnya, wahai Zat yang menolong Dzulqarnain atas raja-raja yang lalim, wahai Zat yang menganugerahkan kehidupan abadi kepada Khidhir dan memunculkan kembali matahari setelah terbenam bagi Yusya’ bin Nun, wahai Zat yang telah menyabarkan hati ibu Musa dan menjaga kehormatan Maryam putri Imran, wahai Zat yang telah menjaga Yahya putra Zakaria dari dosa dan menenangkan kemarahan Musa, wahai Zat yang telah memberikan berita gembira kepada Zakaria dengan (kedatangan) Yahya, wahai Zat yang telah menyelamatkan Ismail dari disembelih dengan (mengirimkan binatang) sembelihan yang agung, wahai Zat yang telah menerima korban Habil dan melaknat Qabil, wahai Pencerai berai pasukan Ahzab bagi Muhammad saw, limpahkanlah shalawat-Mu atas Muhammad dan keluarga Muhammad, atas seluruh rasul, para malaikat-Mu yang dekat (dengan-Mu) dan semua orang yang menaati-Mu, وَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ مَسْأَلَةٍ سَأَلَكَ بِهَا أَحَدٌ مِمَّنْ رَضِيْتَ عَنْهُ فَحَتَمْتَ لَهُ عَلَى اْلإِجَابَةِ، يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ، يَا رَحْمَانُ يَا رَحْمَانُ يَا رَحْمَانُ، يَا رَحِيْمُ يَا رَحِيْمُ يَا رَحِيْمُ، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ، بِهِ بِهِ بِهِ بِهِ بِهِ بِهِ بِهِ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ شَيْ‏ءٍ مِنْ كُتُبِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، وَ بِمَعَاقِدِ الْعِزِّ مِنْ عَرْشِكَ، وَ بِمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ، وَ بِمَا لَوْ أَنَّ مَا فِي اْلأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلامٌ وَ الْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ، وَ أَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى الَّتِيْ نَعَتَّهَا فِيْ كِتَابِكَ فَقُلْتَ وَ لِلَّهِ اْلأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوْهُ بِهَا، وَ قُلْتَ ادْعُوْنِيْ أَسْتَجِبْ لَكُمْ، وَ قُلْتَ وَ إِذَا سَأَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَإِنِّيْ قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ، وَ قُلْتَ يَا عِبَادِيَ الَّذِيْنَ أَسْرَفُوْا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لاَ تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، dan aku memohon kepada-Mu dengan (perantara) setiap permohonan yang diminta oleh orang yang Kauridhai kepada-Mu, lalu Kaujamin untuk mengabulkannnya, ya Allah ya Allah ya Allah, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Penyayang, wahai Yang Maha Penyayang, wahai Yang Maha Penyayang, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan, dengan (perantara)nya, dengan (perantara)nya, dengan (perantara)nya, dengan (perantara)nya, dengan (perantara)nya, dengan (perantara)nya, dengan (perantara)nya, aku memohon kepada-Mu dengan (perantara) setiap asma yang Kaunamakan dengannya diri-Mu, Kauturunkan di salah satu kitab-Mu, atau Kaukhususkan untuk diri-Mu di ilmu gaib (yang ada) di sisi-Mu, dengan (perantara) rahasia-rahasia kemuliaan ‘Arsy-Mu, dengan (perantara) puncak rahmat dari kitab-Mu, dan dengan (perantara) kalimat-kalimat-Mu yang seandainya seluruh pepohonan yang ada di bumi ini menjadi pena dan tujuh lautan ditambahkan (sebagai tinta) setelah lautan (pertama selesai menuliskannya), niscaya kalimat-kalimat Allah itu tidak akan pernah tuntas; sesungguhnya Allah Mahamulia dan Mahabijaksana. Aku memohon kepada-Mu dengan (perantara) al-asmâ` al-husnâ (asmâ yang baik) yang telah Kausebutkan dalam kitab-Mu seraya berfirman, “Hanya bagi Allahlah asmâ yang baik (al-asmâ` al-husnâ). Maka, berdoalah kepada-Nya dengan (perantara)nya”; Engkau juga berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya kukabulkan (doa) kalian”; Engkau berfirman, “Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang diri-Ku, maka (jawablah bahwa) Aku adalah dekat, Aku mengabulkan doa orang yang berdoa ketika ia memohon kepada-Ku”; dan Engkau juga berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku yang telah berlebihan terhadap diri mereka, janganlah kalian berputus-asa atas rahmat Allah, karena Allah mengampuni seluruh dosa, sesungguhnya Ia adalah Maha Mengampuni dan Penyayang.” وَ أَنَا أَسْأَلُكَ يَا إِلَهِيْ وَ أَدْعُوْكَ يَا رَبِّ وَ أَرْجُوْكَ يَا سَيِّدِيْ وَ أَطْمَعُ فِيْ إِجَابَتِيْ يَا مَوْلايَ كَمَا وَعَدْتَنِيْ وَ قَدْ دَعَوْتُكَ كَمَا أَمَرْتَنِيْ، فَافْعَلْ بِيْ مَا أَنْتَ أَهْلُهُ يَا كَرِيْمُ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ أَجْمَعِيْنَ‏ (Kini), aku memohon kepada-Mu ya Ilahi, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku, aku hanya mengharapkan-Mu, wahai Junjunganku, dan aku sangat berharap agar Engkau mengabulkan (doa)ku wahai Tuanku, sebagaimana telah Kaujanjikan kepadaku dan aku telah berdoa kepada-Mu sebagaimana telah Kauperintahkan. Maka, perlakukanlah aku sesuai yang layak bagi-Mu wahai Yang Mahamulia. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga Allah selalu melimpahkan shalawat atas Muhammad dan semua keluarganya. Setelah itu, sebutkanlah semua keperluan Anda. Insya Allah, akan dikabulkan. Dalam sebuah riwayat yang terdapat dalam kitab Muhaj ad-Da’awât disebutkan bahwa hendaknya Anda membaca doa ini dalam keadaan suci....

semoga bermanfaat...
salam penyejuk iman...
alfaqir kang aryan cikawali serang banten.

barokallahu fiqkium wasssalamualaikum....

IJAZAH QUBRO PUSAKA ILMU HIKMAH BANTEN

BI'ISMILLAH ASSALAMUALAIKUM....

KHUSUS BULAN RAJAB&SYA'BAN TAHUN INI

(BULAN KHUSUS DI ISTIJABAHNYA DO'A SECARA KHUSUS OLEH ALLAH SWT)


Sekilas biografi:
 Sulthanul-Auliya' Wal Arifin Asy-Syaikh Sultan Syarif Maulana Hasanuddin Al-Azhamatkhan Al-Husaini Al-Bantani. Beliau merupakan seorang pendiri Kesultanan Banten. Ia juga bergelar Pangeran Sabakingking dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu 1552 - 1570. Beliau merupakan putra dari salah satu walisongo, yaitu Asy-Syaikh Maulana Sultan Syarif Hidayatullah Al-Azhamatkhan Al-Husaini Al-Cirbuni Shahib Jabal Jati....

Berdasarkan Sajarah Banten, Sultan Syarif Maulana Hasanuddin Azhamatkhan merupakan salah seorang putra dari Sunan Gunung Jati. Bersama Kesultanan Demak, Ia turut serta dalam penaklukan Pelabuhan Sunda Kelapa sekitar tahun 1527 yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda..

                    (SULTAN SYARIF MAULANA MUHAMAD PANGERAN RATU ING BANTEN)

mula-mula Surosowan, Carita ana wong alim kang alunggeng Kasunyatan, ginuron saking bupati, sampuning tutug Singgih, jeng Molana dadia ratu, mulyaning kang nagara, ponggawa amukti sari miwah wong cilik sami magatra kang winarna" (itulah awal Surosowan, ada cerita tentang orang alim yang bertahta di Kasunyatan, digurui oleh para bupati, sesudah selesai kanjeng Maulana menjadi sultan yang memuliakan negara dan mensejahterakan ponggawa dan rakyat kecil).BAIT PUPUH SINOM HAL 9.


MATERI KEILMUAN MENCAKUP 7 PUSAKA ULAMA AHLI HIKMAH BANTEN DIANTARA NYA:

1.AJI KERAMAT JADUG BANTEN
2.AJI PETAK SEGARA
3.AJI LODAYA RATUBAGUS BANTEN
4.AJI SANCANG 7 BANTEN
5.AJI BEDOG BANTEN
6.AJI SERAT DJATI SYARIF MAULANA MUHAMAD(RATU ING BANTEN)
7.AJI BEDOG BANTEN

KETERANGAN POIN 1&6 LIHAT PADA TULISAN SEBELUMNYA...

                   

(AJI BEDOG  BANTEN KIDUL)

Suatu keilmuan Yang wingit alias sinengker pada masa nya seorang ulama khos tb Ahmad Bustomi Pandeglang Banten,saat konflik yang di hadapkan dengan seorang jawara Banten (jaro Karis) ilmu inilah Yang memiliki asror serta tidak diragukan lagi tajribiyah nya untuk segala kebutuhan khususnya dibidang (kejadugan,kerezekian,pagar ghoib dan pengobatan)

Sumpah bai'at beserta rajah khusus pada saat penurunan keilmuan dapat memberikan sensasi pada tubuh antaranya:panas, kesemutan,berat di area kepala pandangan gelap dll.
 Bagi sedulur yang berminat menyambung sanad saya persilahkan dengan syarat taat dan taqwa pada Allah Subhana wa taala.

Asmak AJI BEDOG BANTEN banyak beredar di media sosial maupun beberapa perguruan Al-Hikmah maupun praktisi spiritual, namun maaf (sanad sebagai rabitoh) nya simpang siur sehingga banyak pula yang gagal bahkan sampai gila dalam pengamalan nya,dikarenakan kerancuan serta kejelasan pada sanad dan masnad nya.

 (SANAD ITU PENTING BAHKAN WAJIB HUKUMNYA)

saya pribadi Ijazah ini saya dapatkan dari Mursyid kami Abah Muhamad Nasir(Abah Mus) dan insyaallah dapat dipertanggung jawabkan..

Dan ilmu ini juga terdapat pula nukilan beberapa ayat dari 
Kitab al-Muntaqal Mukhtar min Kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi ad-Dimasyqi 
sedikit ulasan mengenai asror atau khasiat keilmuan...

Khasiat/Fadilah:

KANURAGAN, KEKEBALAN, KEJADUGAN,TENAGA DALAM, KEREZEKIAN, KEWIBAWAAN,PAGAR GHOIB/TAMENG BADAN, PENGOBATAN MEDIS NON MEDIS, PELARIS USAHA,CABUT RUH ORANG DZOLIM,PUTER GILING,NUTUP BEDIL,ANTI RACUN,ISI KEKEBALAN PADA PERORANGAN ATAU JAMA'AH,(LANGSUNG TAJRIB)
DLL 

Nb:ada riyadoh selama 7 malam dengan 3 jenis sholat malam
Dan wirid 15 menit sebagai penyempurna keilmuan

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan mu lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

INFAQ KIFARAT(KESEPAKATAN)

INFO IJAZAH SILAHKAN HUBUINGI;
Pengijazah:kang Aryan kota serang Banten (saya pribadi)
Hp/WhatsApp:088291579912
alamat:kragilan kab.serang banten.

BIIDZNILLAHI WA BIBAROKATI HADZIHIL ILMI


Barokallahu fiqkum wassalamu'alaikum

AMALAN MUSTAJAB BULAN SYA'BAN

Bi'ismillah Assalamualaikum.. AMALAN 1 SYA'BAN (BULAN ISTIJABAH NYA DO'A) Pada malam tgl 1-14 sya'ban  (Kitab kanzun najjah ...