SHOLAWAT HIJAB

ALLÂHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN, SHOLAATAN TAKUUNU LANAA 'ALALLAHI BAABAN MASY-HUUDAN WA 'AN A'DAA-IHII HIJAABAN MASDUUDAN WA 'ALAA 
AALIHII WA SHOHBIHII WA SALLIM.

 Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam kepada sayyidinaa Muhammad, keluarga dan para sahabat nya 
dengan sholawat yang menjadi pintu yang di saksikan bagi kami di sisi Allah, dan yang menjadi tirai yang tertutup dari 
musuh-musuhnya”

Sholawat ini di nisbatkan kepada syekh Muhammad Taqiyuddin al-Hanbali ad-Damsyiqi, di wirid 11x setelah sholat Shubuh dan Maghrib selama 41 hari.

Kaifiyah:
 al - fatihah 1 ×
 istighfar 1 ×
 sholawatnya 3 ×
 al ikhlas 3 ×
 apa tujuan kita, minta kepada Allah SWT.
 Fadhilah :
 membuka hijab ghoib atas izin Allah
 pembuka pintu rezeki
 terkabul segala hajat 
 benteng dari kejahatan musuh dll.

1- Barangsiapa yang ingin mudah membayar hutang,bacalah dengan istiqomah sholawat tsb 100× di tengah 
malam selama 100 hari, insya-Allah akan cepat mampu membayar hutang.
2- Jika kalian di jauhi masyarakat, maka perbanyaklah membaca sholawat ini di waktu malam. Insya-Allah masyarakat tsb akan mengasihimu.
3- Jika kalian punya urusan kepada seseorang, maka bacalah sholawat tsb 21× tiap lepas sholat fardlu. Insya-
Allah kalian di selamatkan dari urusan tsb.

Tanbihun:
SHOLAWAT SEBAGAI PEMBUKA HIJAB. Sholawat Nabi, menjadi salah satu tawassul bagi perjalanan ruhani. Getaran bibir dan detak jantung akan senantiasa 
membumbung ke alam Samawat (alam ruhani), ketika nama Muhammad SAW disebutnya. Karena itu, mereka yang hendak menuju kepada Allah (wushul) peran Sholawat menjadi penting sebagai pendampingnya, karena keparipurnaan Nabi itu menjadi jaminan bagi siapa pun yang hendak bertemu dengan Yang Maha Paripurna (Sesungguhnya pada diri Rosul 
itu terdapat Suri Tauladan yang baik).
 Tentu, tidak sederhana, menyelami keagungan Sholawat Nabi. Karena setiap kata dan huruf dalam sholawat yang kita 
ucapkan mengandung atmosfir ruhani yang sangat dahsyat. Kedahsyatan itu, tentu karena posisi Nabi Muhammad SAW, sebagai hamba Allah, Nabiyullah, Rosulullah, Kekasih Allah dan Cahaya Allah. Dan semesta raya ini diciptakan dari Nur Muhammad, sehingga setiap ‘detak huruf’ dalam Sholawat pasti mengandung elemen metafisik yang luar biasa. Untuk 
menuai mutiara dan kedalaman rahasia sholawat silahkan dengan bacaan sholawat yang dikuasai. Yang lebih utama 
ialalah hadirnya hati dan tafakkur qolbi menshifati keagungan Allah SWT dan Kebesaran Nabi Muhammad SAW. 
Mentartilkan bacaannya dan tidak tergesa-gesa. Beliau adalah al-Musthofa sebagai “Orang yang terpilih” diantara semua 
makhluk, sehingga ke-utamaan Nabi Muhammad SAW melebihi malaikat dan alam semesta di sisi Allah. Raihlah 
ridlo-Nya dengan keutamaan Sholawat, jika tirai hijab dan kasyaf telah sedikit tersingkap maka percikan ilmu Allah yang 
akan mencarimu, menetesi ruang ruang di qolbumu sampai yang terdalam, disana akan tersingkap semua rahasia ilmu yang 
kau cari. Syeikh ‘Abdul Qodir al-Jailani ra berkata:
 “Cermin hatimu itu telah ditakdirkan untuk memancarkan cahaya rahasia-rahasia Ilahi” Ketika hijab kegelapan telah 
tersingkap, maka cahaya ketuhanan (anwarul Ilahiyah) akan menerobos serta menerangi hati. Dan nyatalah rahasia-rahasia ketuhanan melalui penglihatan mata hati (bashirotul qolb).
Caranya dengan menyingkirkan segala prasangka dari dalam hati dan pikiran, dengan cara syuhud. Yakni memandang ke-esa-an wujud Allah melalui bashirotul qolbi (mata hati).Pengertian syuhud sebagai bashirotul qolbi (pandangan 
mata hati) seperti kaidah yang tertera dalam kitab Addurrun Nafis: ‘SYUHUUDUL KATSIIROH FIL-WAHDAH,SYUHUUDUL WAHDAH FIL-KATSIIROH’ “Pandang yang 
banyak pada yang satu dan pandang yang satu pada yang banyak”. Sampai menemukan keyakinan dan pandangan yang benar, andai diungkapkan dalam bentuk kata-kata, maka lahirlah: Aku tidak melihat sesuatu, melainkan aku melihat 
Allah padanya, tidak aku melihat sesuatu melainkan aku melihat Allah sertanya, tidak aku melihat sesuatu melainkan 
aku melihat Allah sebelumnya, tidak aku melihat sesuatu melainkan aku melihat Allah Sesudahnya. Itulah kunci-kunci 
penyibak hijab Kunci-kunci tersebut harus dipraktekkan dengan landasan pemahaman tentang tauhidul af’al, tauhidul asma, tauhidus shifat dan tauhidu dzat (esa perbuatan, nama, shifat dan dzat Allah). Inilah yang menjadi tonggak keyakinan, untuk memandang setiap kejadian di alam semesta pada hakikatnya perbuatan Allah, setiap nama hakikatnya nama Allah, setiap sifat hakikatnya sifat Allah dan setiap dzat hakikatnya adalah 
dzat Allah.Al-Junayd r.a. berkata, “Seseorang tidak akan sampai 
kepada Allah kecuali melalui Allah. Jalan untuk sampai kepada Allah adalah mengikuti al-Mushthofa SAW”. Dalam Al-
Qur’an sendiri terdapat ayat yang berbunyi “..Sesungguhnya 
pada diri Rosulullah terdapat Uswatun Hasanah atau Contoh yang baik..” Akhirnya Semoga Allah memudahkan kita semua dalam meneladani Rosulullah SAW dalam kehidupan kita ini… Aamiin.
 SHOLAWAT adalah bentuk jamak dari kata sholla atau sholat yang berarti: do’a, keberkahan, kemuliaan,kesejahteraan, dan ibadah Arti bersholawat dapat dilihat dari pelakunya, jika sholawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi rohmat kepada makhluk. Sholawat dari Malaikat berarti memberikan ampunan, sedangkan sholawat dari orang-orang mukmin 
berarti suatu do’a agar Allah Swt. memberi rohmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.
 Sholawat Nabi merupakan syari’at sekaligus mengandung hakikat, disebut syari’at karena Allah SWT memerintahkan 
kepada para hamba-Nya yang beriman, agar memohonkan Sholawat dan Salam kepada Nabi. Dalam Firman-Nya: 
“Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa 
bersholawat kepada Nabi. Wahai orang-orang beriman bersholawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya.” 
(QS. 33: 56)
 Suatu hari Rosulullah SAW, datang dengan wajah tampak berseri-seri, dan bersabda: “Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, “Sangat menyenangkan untuk engkau, ketahui 
wahai Muhammad, bahwa untuk satu sholawat dari seorang umatmu akan kuimbangi dengan sepuluh do’a baginya.” Dan sepuluh salam bagiku akan kubalas dengan sepuluh salam baginya.” (HR.an-Nasa’i) Sabda Rosulullah SAW: “Kalau orang bersholawat kepadaku, maka Malaikat juga akan mendo’akan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya dilakukan, meski 
sedikit atau banyak.” (HR. Ibnu Majah dan Thabrani). Juga sabdanya: “Manusia yang paling utama bagiku adalah yang 
paling banyak sholawatnya.” (HR. at Tirmidzi) Pada hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Nasai 
dan Hakim, Rosulullah SAW bersabda, Barang siapa membaca sholawat untukku sekali, maka Allah membalas sholawat 
untuknya sepuluh kali dan menanggalkan sepuluh kesalahan darinya dan meninggikannya sepuluh derajat. 
 Yang berkaitan dengan urusan kekuatan batin, terdapat dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Najjar dan Jabir, 
Barangsiapa bersholawat kepadaku dalam satu hari seratus kali, maka Allah SWT memenuhi seratus hajatnya, tujuh puluh 
daripadanya untuk kepentingan akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk kepentingan dunianya Bersholawat dan bersalam yang berarti mendo'akan beliau,adalah bentuk lain dari proses kita menuju jati diri kehambaan yang hakiki di hadapan Allah, melalui “titik pusat gravitasi” 
ruhani, yaitu Muhammad Rosulullah SAW. Nabi Muhammad SAW, adalah manusia paripurna. Segala do’a dan upaya untuk 
mencintainya, berarti kembali kepada orang yang mendo’akan,tanpa reserve.
 Ibarat gelas yang sudah penuh air, jika kita tuangkan air pada gelas tersebut, pasti tumpah. Tumpahan itulah kembali 
pada diri kita, tumpahan Rohmat dan Anugerah-Nya melalui gelas piala Kekasih-Nya, Muhammad SAW. Sholawat Nabi 
mengandung syafa’at dunia dan akhirat. Semata karena filosofi Kecintaan Ilahi kepada Kekasih-Nya itu, meruntuhkan 
Amarah-Nya. Sebagaimana dalam hadits Qudsi, “Sesungguhnya Rohmat-Ku, mengalahkan Amarah-Ku.” 
Siksaan Allah tidak akan turun pada ahli Sholawat Nabi, karena kandungan kebajikannya yang begitu par-exellent.
Muhammad, sebagai nama dan predikat, bukan sekadar lambang dari sifat-sifat terpuji, tetapi mengandung fakta 
tersembunyi yang universal, yang ada dalam Jiwa Muhammad 
SAW. Dan dialah sentral satelit ruhani yang menghubungkan hamba-hamba Allah dengan Allah. Karena sebuah penghargaan Cinta yang agung, tidak akan memiliki nilai Cinta yang hakiki manakala, estetika di balik Cinta itu, hilang begitu saja. Estetika Cinta Ilahi, justru tercermin dalam Keagungan-Nya, dan Keagungan itu ada di balik desah doa yang 
disampaikan hamba-hamba-Nya buat Kekasih-Nya. Wallahu A’lam bishawab.

Tafadhol Barokallahu Fiqkum wassalamualaikum.




SHOLAWAT BADAWI QUBRO'

Bi'ismillah Assalamualaikum..

Kitab:"ATTUHFATUL BURHANIYYAH FIS 
SHOLAATIN NUROONIYYAH"

ALLOOHUMMA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK‘ALAA SAYYIDINAA WA MAWLAANAAMUHAMMADIN SYAJAROTIL ASHLIN NUUROONIYYATI, WA LAM‘ATIL QOBDLOTIR 
ROHMAANIYYATI, WA AFDLOLIL,KHOLIIQOTIL INSAANIYYATI, WA,ASYROFISH,SHUUROTIL,JASMAANIYYATI, WA MA’DANIL ASROORIR 
ROBBAANIYYATI, WA KHOZAA-INIL ‘ULUUMIL ISHTHIFAAIYYATI, SHOOHIBIL QOBDLOTIL ASHLIYYATI, WAL BAHJATIS SANIYYATI, WAR ROTBATIL ‘ALIYYATI, MANIN DAROJATIN 
NABIYYUUNA TAHTA LIWAA-IHI, FAHUM MINHU WA ILAIHI. WA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ‘ALAIHI 
WA ‘ALAA AALIHI WA SHOHBIHI ‘ADADA MA KHOLAQTA WA ROZAQTA WA AMATTA WA AHYAITA ILAA YAUMIN TAB-’ATSU MAN AFNAITA, 
WA SALLIM TASLIIMAN KATSIIRON ILAA 
YAUMIDDIIN, WAL-HAMDU LILLAAHI ROBBIL ‘AALAMIIN.

Artinya: Ya Allah limpahkanlah sholawat dan salam dan keberkahan pada junjungan dan pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, pohon asal nuroniyah, cahaya genggaman sang Rohman, insan paling utama, gambaran jasmani termulia, 
sumber rahasia Robbani, khazanah ilmu pilihan, keelokan yang luhur, derajat yang tinggi, insan yang para nabi lain tergabung 
dibawah panjinya. Mereka darinya dan akan menuju padanya.
Limpahkan sholawat dan salam dan keberkahan padanya serta 
kepada keluarga dan para sahabatnya, sebanyak jumlah makhluk yang Engkau ciptakan, Engkau berikan rezeqi, 
Engkau matikan dan Engkau hidupkan, sampai hari ketika Engkau bangkitkan mereka yang Engkau matikan sebelumnya. Limpahkanlah salam kesejahteraan kepadanya sebanyakbanyaknya. Dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan 
sekalian Alam.`

Seikh ABUYA MUHTADI BIN ABUYA 
DIMYATHI BANTEN
-------------------------------------------------------------------
هذه الصالة تسم بانلورانية للْشيف امحد اْلدوي
Sholawat ini dinamakan sholawat an-nurooniyyah – SYEKH 
AHMAD ALBADAWY.
ومن خواصها تنوير القلوب
Diantara khasiatnya adalah sebagai *PENERANG QOLBU(HATI)*

من واظب عليها بعد ك مكتوبة سبعا او بعد الصبح والمغرب ثالثا وهو
االقل َكن هل ذلك.
 Barang siapa yang membiasakan membaca sholawat di atas 
sebanyak 7 kali tiap ba’da sholat 5 waktu atau setelah maghrib 
dan shubuh masing-masing 3 kali, maka bermanfa’at sebagai 
Tanwirul Qulub (PENERANG HATI). Jumlah di atas adalah jumlah bacaan minimal, (Lebih) banyak Lebih Bagus.
ومن صام اربعني يوما متواِلة و قراها ىف ك يوم مائة مرة َكن هل باب
من احلكم و االسار و االنوار والعلم الّلِن.
 Barang siapa yang berpuasa 40 hari berturut turut dan membaca SHOLAWAT ANNURONIYAH setiap hari 
sebanyak 100 kali maka akan terbuka baginya: HIKMAH-HIKMAH, RAHASIA-RAHASIA, CAHAYA-CAHAYA 
DAN ILMU LADUNNI.
ومن اراد ارسال معلم احلكمة ىف نومه و يقظته فليقرأ سورة الضح ىف
وقت الضح اربعني مرة ىف ك يوم مدة اربعني يوما ثم يقول:
 Barang siapa yang ingin mendapatkan pembimbing ilmu hikmah di saat tidur dan sadarnya, maka bacalah surat 
Adldluha di waktu Dluha 40 kali selama 40 hari kemudian baca do'a:
اللهم يا غّن يا مغّن اغنّن باللك عن حرامك غّن ال اخاف منه فقرا
واهدِن فاِن ضال و علمّن فاِن جاهل.
ALLOOHUMMA YAA GHONIYYU YAA MUGHNIYYU, AGHNINII BI HALAALIKA ‘AN HAROOMIKA, GHONIYYUN LAA AKHOOFU MIN-HU FAQRON.WAHDINII, FA INNII DLOOLLUN. WA ‘ALLIMNII, FA 
INNII JAAHILUN.
ومن اراد قضاء احلوائج فليقرأ حسبنا اهلل و نعم الوكيل سبعة ايام ىف ك
يوم الفني و مائِت مرة وهذه الصالة بما امكن فاجعل ذلك وردا كما
بدا.
 Barang siapa yg ingin terpenuhi segala hajatnya maka bacalah *HASBUNALLOOHU WA NI'MAL WAKIIL*
selama 7 hari setiap harinya membaca 2200 kali lalu baca sholawat Annuroniyah semampunya. Jadilan amalan ini 
sebagai Wirid sebagaimana biasa.
من قرأ البسملة اربعني صباحا بعد الصبح الفني و مخس مائة ثم هذه
الصالة ثالثا فاكَث فتح هل العلوم او العلوم الّلنية و االسار
 Barang siapa membaca BASMALAH sebanyak 2500 kali selama 40 pagi (setelah shubuh) kemudian membaca sholawat annuroniyyah 3 kali atau lebih maka Allah akan membukakan 
baginya pintu-pintu ilmu atau ilmu ladunni serta rahasia-rahasia tersembunyi.

Tanbih:Sholawat ini besar sekali pengaruhnya, bukan sekedar sholawat biasa. Sebaiknya dijadikan wiridan rutin,atau pegangan Sholawat ini juga dapat untuk melunturkan sihir/guna-guna dengan cara dibaca di air 41×, kemudian di minumkan dan di mandikan kepada yang 
terkena sihir/guna-guna itu insya'allah sembuh sampai ke akar bi'idznillah

Dan masih banyak lagi khasiat/Fadilah nya

Silahkan ijazah terlebih dahulu..
TB.m.aryan cikawali Banten
Hp/WhatsApp:088291579912

Barokallahu Fiqkum wassalamualaikum..

RIYADOH PESUGIHAN ISLAMI

BI'ISMILLAH ASSALAMUALAIKUM.

 AMALIYAH PESUGIHAN PUTIH TAHAP II
     (RIYADOH UHRO LIJALBI DAROHIM)
Yang kemarin ga kuat Riyadoh puasa, insya'allah tahap lanjut riyadoh uhro ini hanya dengan Wirid dan sedekah..

Tanbihun....!!!!
Agar Menambah Rasa Syukur dan selalu berprasangka baik pada Allah..

Tau ga  antum harga Oksigen di Rumah Sakit ? Rp 25rb/­ltr. Lalu harga Nitrogen di Rumah Sakit ? Rp 10rb/­ltr. Naah bahwa dalam sehari kita nih yaa mnghirup : 2880 ltr Oksigen, & 11.376 ltr Nitrogen ? Kalo mau dihargai dalam rupiah, Oksigen & Nitrogen yang kita hirup, itu mncapai Rp.185jt / hari / manusia. Jika dikalikan sebulan Rp. 185jt x 30h r = Rp. 5,5M/­org. Orang yang paling KAYA sedunia sekalipun tidak akan sanggup melunasi biaya nafas untuk hidupnya, apabila Allah SWT memakai Rumus dagang ibarat manusia. Itu baru di itung nafas saja yaa haha, kita sudah semestinya membayar Rp.5,5M per bulan, dan itu GRATIS. Masya'allah, Luar biasa nya. Allah memperlihatkan kita uang secara cuma-cuma lebih dari 5,5 Milyar/bulan itu juga bentuk kasih sayang Allah pada kita nih hamba Nya...!!!

Ilmu ini adalah ilmu untuk menarik uang dan harta kekayaan warisan waliyullah yang paling ampuh di antara keilmuan lainya,guna mendapat modal usaha, melunasi hutang, membangun rumah dan bekal ibadah, yang di terjemahkan dari,kitab hikmah klasik kuno original, yaitu kitab Attahdirot halaman 10, pasal Riyadhoh,Uhro Lijalbi Darohim Wal Maali ( Riyadoh lanjutan untuk menarik uang dan harta,kekayaan ), Karya Syekh Arruuhaaniy Abuu ‘Isaa Ra.

SYARAT DAN KETENTUAN IJAZAH :
-Muliakan kedua orang tua
-Perboros sedekah.
-Bahagiakan istri
-Berprasangka baik pada Allah dan mahluk

(INFAQ IJAZAH SILAHKAN KONSULTASI KAN PADA SAYA DI WHAT'SAP:088291579912 )

Catatan: Luruskan niat,dan Jangan serakah dalam meminta, nominal Yg di hajatkan tentukan secara keseluruhan untuk,biaya hidup,modal usaha dan bekal ibadah.
Riyadoh jalbi dairohim ini hanya berlaku sekali seumur hidup pada Yg sudah pernah berhasil menarik Rizki dalam jumlah besar.
Jika ingin mengulangi tdk bisa namun insya'allah akan tetap ada Rizki dari Allah meski sedikit.

Doa asma lijalbi darohim wal mali ke ll ini bacaanya sangat pendek terdiri dari 7 asma
khodam yang berbahasa Suryani, insya'allah mudah di hafal dan di ingat tatkala di baca
berulang-ulang. Apabila anda dalam keadaan terdesak masalah ekonomi dan keuangan,
dan dalam kebingungan tanpa arah petunjuk jelas harus bagaimana cara agar dapat
mendapatkan penghasilan rezeki uang yang besar dari Allah, maka laksanakan riyadoh
selama 11 hari (wirid,sedekah dan jaga lima waktu), di mulai dari hari Jum'at,  Pada waktu malam harinya dirikan sholat malam kemudian anda membaca doa asma khodam lijalbi
darohim wal mali ini sebanyak 1000 kali, sambil membakar bukhur/minyak khusus Yang telah saya sediakan sebagai syarat riyadoh uhro jalbi dairohim ini selama 11 malam.
Di siang harinya setiap selesai bada sholat 5 waktu, asma nya di baca semampunya atau
sebnyak-banyaknya di iringi dengan sedekah. Apabila anda sudah melaksanakan sampai 11 malam dengan sempurna, maka anda keluar rumah untuk menggugurkan kewajiban ikhtiar kasab,berusaha mencari rezeki, kemana saja kaki melangkah walaupun belum ada pekerjaan
usaha yang jelas, lakukan saja keluar rumah dengan niat ibadah kasab usaha mencari
rizqi untuk bekal ibadah mencapai taqwa kepada Allah. Di hari yang ke 11 ini anda akan
di datangi seseorang di rumah anda dari khodam asma ini atau bertemu di luar rumah
tatkala anda sedang mengugurkan kewajiban ikhtiar usaha untuk menjemput rizqi,
khodam tersebut menyerupai manusia pada umumnya kemudian khodam tersebut
memberimu uang dalam jumlah besar atau petunjuk agar anda mudah mendapatkan uang atau hartaatau uang.
Apabila ada seseorang yang tidak anda kenali tiba-tiba memberi petunjuk agar anda
mendapatkan uang atau harta, atau tiba-tiba datang ke rumah atau di luar rumah
memberikan uang kepada anda, maka itulah khodam dari asma ini yang telah Allah
wakilkan untuk menyampaikan rezeki uang dan harta bagian anda. Bi-idznillah. Maka
jagalah uang tersebut dan gunakan sebaik-baiknya. Serta infaqan sebagian sesuai ketentuan yang diberikan PENGIJAZAH
apabila anda butuh maka uang tersebut di ambil, namun jangan semuanya sisakan
beberapa saja,maka dengan izin Allah uang tersebut tidak akan habis walaupun setiap
hari di belanjakan. Keajaiaban berikutnya Allah akan jadikan sabab sabab lainnya yang
tidak di sangka-sangka oleh anda mendapatkan uang dengan mudah, entah tiba tiba ada,yang memberikan modal unytuk usaha, atau ada yang memberikan proyek besar yang,keuntungannya sangat besar atau sebab-sebab lainnya yang dikehendaki Allah SWT,sehingga anda mendapatkan karunia rizqi uang dan harta yang banyak hala berkah
dunia akhirat. Jika anda sudah mengalami hal di atas, maka asma lijalbidarohim wal
mali ini cukup di bacakan setiap selesai melaksanakan sholat wajib atau apada setiap
malam hari/tengah malam di baca semampunya atau sebanyak-banyaknya
Apabila anda tidak mampu unutk melaksanakan riyadoh dengan kholwat, maka asma,ini di amalkan saja setiap bada sholat wajib dan tengah malam semampunya atau
sebanyak-banyaknya dengan niat ibadah, maka dengan izin Allah anda akan di
karuniakan kecukupan rizqi uang dan harta dalam kehidupan anda,. Dengan sabab- sabab yang tidak di sangka - sangka.

(YANG SIAP RIYADOH,WIRID,DAN BERDO'A 11 MALAM INSYA'ALLAH MINTA 2-5 M PUN MASIH BISA, DIDAPAT GA KURANG BAHKAN LEBIH,HANYA MANUSIA SOMBONG YANG GA MAU MEMINTA PADA ALLAH)

SOHIBUL IJAZAH KANG ARYAN SERANG BANTEN.
TAFADHOL BAROKALLAHU FIKQUM WASSALAMUALAIKUM.

Buah dari kesabaran berkah dari ilmu...

ASMAK MAGHRIBI KIYAI MAS SULAIMAN

Bi'ismillah Assalamualaikum..

 (Asmak Maghribi Kiyai mas Sulaiman)

Adalah sebuah keilmuan pegangan para sufi serta ulama Banten,sosok tua kharismatik yang punya kebiasaan aneh, sering dikatakan “khoriqu al ‘adat” (di luar kemampuan dan nalar biasa), satu waktu dapat menghilang entah di mana, namun tiba-tiba muncul tanpa diduga, itulah memang kebiasaan sufi umumnya yang sudah meninggalkan dunia (uzlah). 
Sanad keilmuan Yang ada pada kami, melalui jalur kiyai Daud teras.

Di Banten sendiri hanya segelintir Yang punya sanad tertinggi keilmuan,ini insya'allah atas izin Allah dan ridho para Mursyid kami Ijazah kan kepada sedulur,guna sebagai amaliyah menjadikan pribadi yang tawadhu serta Istiqomah Juga sebagai wasilah penolong dari segala kesukaran hidup fidunya wal akherah bi'idznillah...

Penjelasan lebih silahkan silaturahim,karna sangat banyak jika dituliskan keseluruhan.

Sekilas Fadilah tasaruf keilmuan:
-Ruqiyah pribadi maupun orang lain
-keselamatan mutlak Sajam,benda tumpul,bisa binatang,di tingkat tertinggi insya'allah kebal api bi'idznillah (tajrib)datang langsung ngobrol dgn action, daripada adu puisi ditulisan.
-Kewibawaan, pengasihan khusus insya'allah Yang belum menemukan jodoh 21hari pengamalan mendapatkan petunjuk bi'idznillah
-Tajamkan Ainul qolb,sampai masuk ke alam basyiroh/alam dada sehingga mampu mendapat kabar ghoib, mengetahui keadaan seseorang/tamu bi'idznillah
-Pengobatan segala macam penyakit bahkan Yang sulit disembuhkan oleh pakar dokter/tabib insya'allah sembuh (selama ajalnya belum tiba)bi'idznillah..
-Memancarkan aura proteksi otomatis rumah, lingkungan keluarga,bahkan kendaraan.
-Memiliki energy tenaga dalam Haq luar biasa/Td karomatul Haq (tajrib)
-Pelarisan usaha apa saja, insya'allah bisa berhasil bi'idznillah
-Laduni Dunya/kekayaan barokah dengan Riyadoh khusus asmak Maghribi pamungkas
-Jebol ilmu lawan
-Kunci pemanggilan ruhaniyah/rijalul ghoib
-Pembuka khodam huruf
-kirim mimpi kepada lawan jenis/musuh
-Dzohirkan pusaka leluhur/Karuhun
-Tarik Sukma seseorang
-insya'allah ucapan dan telunjuk nya mendatangkan ijabah(mustajab)
Dsb (jika dituliskan ga akan cukup 300lembar khasiatnya)

Ijazah+bai'at oleh saya pribadi kang Aryan cikawali Serang Banten.

Syarat: Muslim,utama Yang sdh di prioritaskan lima waktunya.

Infaq kifarat konsultasi via tlp/WhatsApp
Hp/WhatsApp:088291579912
Ga terima inbox/diskusi via tulisan.
Lebih baik Datang langsung silaturahim kemari minimal tlp utamakan jaga adab dan welas asih ke sesama,dan niat ngaji nimba ilmu.

Barokallahu Fiqkum wassalamualaikum..

RIYADOH DO'A SAYYIDINA UKASYAH RA


Bi'ismillah Assalamualaikum..

Kaifiyah Riyadoh:
-Dirikan Sunnah taubat dan hajat masing-masing dua rakaat.
-Tawasul kepada Baginda nabi Muhammad Saw, sahabat,dan keluarga nya, nabiyullah Khidir as,syeh Abdul Qodir Jaelani Ra, Walisongo,para kasepuhan Banten, kh,TB Ahmad sadeli,Sohibul ijazah kg Aryan cikawali,kedua orang tua dan kaum muslimin..
-Tahlil(la ilaha ilallah) 1200x
-BACA do'a ukasyah 3/7x
-Riyadoh selama 7-11 malam mutawaliyat berturut-turut tanpa putus insya'allah mujarab untuk segala hajat dunia wal akherah.. tafadhol Barokallahu fi amaliyahi ijazati semoga bermanfaat..

           (  DO'A UKASYAH. )
1.Allahumma yā Katsīran nawāl, wa yā Dā’imal wishāl, wa yā Husnal fi‘āl, wa yā Rāziqal ‘ibādi ‘alā kulli hāl, wa yā Badī‘an bi lā mitsāl, wa yā Bāqī bi lā zawāl, najjinā minal kufri wad dhalāl, bi haqqi lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, wahai Zat yang banyak anugerah, wahai Zat yang selalu terhubung, wahai Zat yang baik perbuatan, wahai Zat yang memberikan rezeki hamba-Nya pada setiap kondisi, wahai Zat yang mencipta pertama tanpa contoh, wahai Zat yang kekal tanpa sirna, selamatkan kami dari kekafiran dan kesesatan dengan hakikat ‘Lā ilāha illallāh, Muhammadur Rasūlullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam’.”

2. Allāhumma in dakhalas syakku fī īmānī bika wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada keimananku kepada-Mu, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

3. Allāhumma in dakhalal kufru fī islāmī bika wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada keislamanku kepada-Mu, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

4. Allāhumma in dakhalas syakku fī tawhīdī iyyāka wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada ketauhidanku kepada-Mu, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

5. Allāhumma in dakhalal ‘ujbu wal kibru war riyā’u was sum‘atu wan nuqshānu fī ‘amalī laka wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, jika ujub, sombong, riya, sum‘ah, dan kekurangan masuk mencemari ibadah ku kepada-Mu baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

6. Allāhumma in jaral kidzbu wal ghibatu wan namīmatu wal buhtānu ‘alā lisānī wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, jika dusta, ghibah, namimah, dan bohong besar terucap dari mulutku, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”
7. Allāhumma in dakhalal khathratu wal was-wasatu fī shadrī wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, jika suatu pikiran (konyol) dan was-was melintas di dalam dadaku, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

8. Allāhumma in dakhalat tasybīhu wat taqshīru fī ma‘rifatī iyyāka wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, jika penyerupaan (makhluk) dan kelalaian pada makrifaktu terhadap-Mu, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

9. Allāhumma in dakhalan nifāqu fī qalbī minad dzunūbil kabā’iri was shaghā’iri kullihā wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, jika kemunafikan merayap di hatiku karena dosa baik dosa besar maupun dosa kecil semuanya, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

10. Allāhumma in dakhalar riyā’u a‘mālī wa aqwālī wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, jika ria menyusup pada amal dan perkataanku, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

11. Allāhumma mā ‘amiltu min sū’in wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, kejahatan yang kuperbuat, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

12. Allāhumma mā aradta lī min khairin fa lam asykurhu wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, kebaikan yang Kaukehendaki untukku tetapi aku tidak mensyukurinya, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

13. Allāhumma mā qaddarta ‘alayya min amrin fa lam ardhahū wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, sesuatu yang Kau takdirkan padaku, tetapi aku tidak meridainya, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

14. Allāhumma mā an‘amta ‘alayya min ni‘matin fa ‘ashaytuka fīh wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, sebuah nikmat yang Kau berikan padaku, lalu aku mendurhakai-Mu dengannya, baik tidak ku sadari maupun ku sadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

15. Allāhumma mā awlaytanī min na‘mā’ika ‘an syukrika wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: “Ya Allah, nikmat-nikmat yang Kau anugerahkan kepadaku, lalu aku lengah untuk bersyukur, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

16. Allāhumma mā awlaytanī min ālā’ika fa lam u’addi haqqahū wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya, “Ya Allah, nikmat-nikmat yang Kau amanah kan kepadaku, tetapi tidak ku tunaikan haknya, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

17. Allāhumma mā mananta ‘alayya minal husnā fa lam ahmadka wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya, “Ya Allah, kebaikan yang Kau anugerahkan kepadaku, tetapi aku tidak memuji-Mu, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

18. Allāhumma mā ahbabta lī bihī ‘alayya minan nazhari fīka fa ghamadhtu ‘anhu wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya, “Ya Allah, renungan atas kebesaran kuasa-Mu yang Kauinginkan dariku, tetapi aku membutakan mata hatiku darinya, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”
19. Allāhumma mā shana‘tu fī ‘umrī bi mā lam tardha wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya, “Ya Allah, apa yang kuperbuat sepanjang usiaku dengan hal yang tidak Kau ridai, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

20. Allāhumma mā qashartu min ‘amalī fī rajā’ika wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya, “Ya Allah, amalku yang terbatas di tengah (panjang) harapanku kepada-Mu, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

21. Allāhumma ini‘tamadtu ‘alā ahadin siwāka fis syadā’idi wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya, “Ya Allah, jika aku bersandar pada selain-Mu pada banyak kesulitan, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

22. Allāhumma inista‘antu ghayraka fin nawā’ibi wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya, “Ya Allah, jika Aku memohon pertolongan kepada selain-Mu di tengah bencana-bencana, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

23. Allāhumma mā ashlaha fī sya’nī bi fadhlika wa ra’aytuhū min ghayrika wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya, “Ya Allah, urusanku yang maslahat berkat kemurahan-Mu, tetapi aku melihat sebabnya dari selain-Mu, baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

24. Allāhumma in zallat qadamī ‘anis shirāth bis su’āli min ghayrika fa tsabbitnī wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam

Artinya, “Ya Allah, jika kakiku tergelincir dari sirath karena pernah meminta kepada selain-Mu, maka tetapkanlah kakiku,baik tidak ku sadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam’.”

25. Allāhumma yā Hayyu yā Qayyūm, yā Hannānu ya Mannān, yā Dayyānu yā Sulthān, ya lā ilāha illa anta, subhānaka innī kuntu minaz zhālimīn. Fastajabnā lahū wa najjaynāhu minal ghammi, wa kadzālika nunjil mu’minīn, wa Zakariyyā idz nādā rabbahū, “Rabbi lā tadzarnī fardā, wa anta khayrul wāritsīn

Artinya, “Ya Allah, wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri, wahai Zat yang menurunkan rahmat, wahai Zat yang memberi anugerah, wahai Zat yang kuasa, wahai Zat penguasa, wahai Zat yang tiada tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau. Sungguh, aku telah menzalimi diri sendiri. (firman Allah) ‘Lalu Kami mengabulkan dan menyelamatkannya dari kesulitan. Demikian Kami menyelamatkan orang-orang beriman.’ Zakariya AS ketika menyeru tuhannya, ‘Ya Tuhanku, Janganlah Kau membiarkanku sendiri. Engkau sebaik-baik waris’.”

26. Allāhumma bi haqqi lā ilāha illallāhu wa bi ‘izzath, wa bi haqqil kursiyyi wa sa‘atih, wa bi haqqil qalami wa jarayānih, wa bi haqqil lawhi wa hafazhatih, wa bi haqqil mīzāni wa kaffatayh, wa bi haqqis shirāti wa diqqatih, wa bi haqqi Jibrīla wa amānatih, wa bi haqqi mīkā’īla wa syafaqatih, wa bi haqqi Isrāfīla wa nafkhatih, wa bi haqqi Izrā’īla wa qabdhatih, wa bi haqqi Ridhwāna wa jannatih, wa bi haqqi Malikin wa jahannamih, wa bi haqqi Ādama wa shafwatih, wa bi haqqi Syitsin wa nubuwwatih, wa bi haqqi Nūhin wa safīnatih, wa bi haqqi Ibrāhīma wa khullatih, wa bi haqqi Ishāqa wa diyānatih, wa bi haqqi Ya‘qūba wa hasratih, wa bi haqqi Yūsufa wa ghurbatih, wa bi haqqi Mūsā wa āyātih, wa bi haqqi Hārūna wa hurmatih, wa bi haqqi Hūdin wa haybatih, wa bi haqqi Shālihin wa nāqatih, wa bi haqqi Lūthin wa ‘ibratih/wa jīratihī, wa bi haqqi Yūnusa wa da‘watih, wa bi haqqi Dāniyāla wa karāmatih, wa bi haqqi Zakariyyā wa thahāratih, wa bi haqqi ‘Īsā wa rūhāniyyatih, wa bi haqqi Muhamamdinil mushthafā shallallāhu ‘alayhi wa sallam

Artinya, “Ya Allah, dengan hak ‘Lā ilāha illallāh’ dan kemuliaannya, hak kursi dan keluasannya, hak ‘Arasy dan kebesarannya, hak kalam dan jalan goresannya, hak Lauh Mahfuzh dan malaikat penjaganya (hafazhah), hak mizan dan dua piring timbangannya, hak shirath dan kehalusannya, hak Jibril dan kejujurannya, hak Mikail dan belas kasihnya, hak Israfil dan tiupan sangkakalanya, hak Izrail dan pencabutan nyawanya, hak Ridhwan dan surganya, hak Malik dan nerakanya, hak Adam dan keterpilihannya, hak Ibrahim dan derajat khalilullahnya, hak Ishak dan agamanya, hak Isma‘il dan penyembelihannya, hak Ya’kub dan deritanya, hak Yusuf dan pengasingannya, hak Musa dan ayat-ayatnya, hak Harun dan kehormatannya, hak Hud dan kewibawaannya, hak Saleh dan untanya, hak Luth dan pelajarannya/tetangganya, hak Yunus dan dakwahnya, hak Danial dan kemuliaannya, hak Zakariya dan kesuciannya, hak Isa dan kerohaniannya, dan hak Muhammad SAW sebagai nabi pilihan dan syafa’atul ‘uzhmanya.”

27. Allāhumma yā Hayyu yā Qayyūm, ya lā ilāha illa anta, subhānaka innī kuntu minaz zhālimīn. Fastajabnā lahū wa najjaynāhu minal ghammi, wa kadzālika nunjil mu’minīn. Lā ilāha illa hū, ‘alayhi tawakkaltu, wa huwa Rabbul ‘arsyil ‘azhīm

Artinya, “Ya Allah, wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri, wahai Zat yang tiada tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau. Sungguh, aku telah menzalimi diri sendiri. (firman Allah) ‘Lalu Kami mengabulkan dan menyelamatkannya dari kesulitan. Demikian Kami menyelamatkan orang-orang beriman.’ Tiada tuhan selain Dia. Hanya pada-Nya aku berserah. Dialah Tuhan arasy yang agung. Cukuplah Allah bagiku. Dialah sebaik-baik wakil. Dia sebaik-baik tuan. Dia sebaik-baik penolong. Tiada daya dan kekuatan bagi kami kecuali berkat Allah yang maha tinggi lagi maha agung.”

28. Rabbanā ātinā fid duniyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār, wa shallallāhu ‘alā khayri khalqihī wa nūri ‘arsyih, sayyidinā wa nabiyyinā wa syafī‘inā Muhammadin, wa ‘alā ālihī wa ashhābihī ajma‘īn, bi rahmatika yā arhamar rāhimīn, āmīn, āmīn yā rabbal ālamīn

Artinya, “Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka. Semoga Allah melimpahkan salat dan salam-Nya untuk makhluk terbaik-Nya dan cahaya arasy-Nya, yaitu junjungan kita, nabi kita, pemberi syafaat bagi kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya berkat rahmat-Mu wahai Zat yang maha pengasih. Amiiin, amiiin, terimalah wahai Tuhan semesta alam.”


Ukasyah adalah doa dari salah seorang sahabat Nabi yakni Ukasyah bin Mihsan Al-Asadi r.a. Beliau adalah salah satu sahabat dari kalangan Muhajirin yang berasal dari Bani Abdu Syams dan khusus didoakan Nabi dalam sebuah hadis dari Abu Huraira.


Aku mendengar Rasululah SAW bersabda, "Tujuh puluh ribu orang dari umatku akan masuk surga (tanpa hisab). Wajah mereka bersinar seperti bulan purnama."
Ukkasyah bin Mihshan al-Asadi kemudian berdiri, membuka kain penutup kepalanya, dan berkata, "Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikanku di antara mereka."
Rasulullah berdoa, "Ya Allah, jadikanlah dia di antara mereka!"
Kemudian seorang laki-laki dari kaum Ansar berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikanku di antara mereka."
Maka Rasulullah menjawab, "Ukkasyah sudah mendahuluimu."
Orang-orang yang pertama masuk Islam dan mempercayai bahwa Nabi Muhammad SAW adalah rasul Allah disebut dengan assabiqunal awwalun. Mereka kelak dijanjikan atas diri mereka surga. Selain assabiqunal awwalun, ada juga sahabat-sahabat lain yang telah dijanjikan surga dan Ukasyah bin Mihshan adalah salah satunya.
Ukasyah telah bersama Rasulullah dan bergabung dalam perang Badar, perang pertama yang dilakukan umat Islam dengan 313 pasukan melawan seribu pasukan kaum kafir Quraisy. Atas izin Allah SWT, dengan perkebakalan dan persenjataan yang terbatas umat Islam dapat memenangkan perang itu.

-Keajaiban Doa Akasah
Dalam buku Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam, Ukasyah bertempur melawan kafir Quraisy hingga pedangnya patah. Ia pun mendekati Rasulullah dan beliau membawakan sebuah ranting pohon kemudian bersabda, "Berperanglah dengan ini wahai Ukasyah."
Atas izin Allah, batang kayu itu berubah menjadi pedang yang panjang dan kokoh. Ukasyah melanjutkan pertempurannya dengan menggunakan pedang itu hingga Allah SWT memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin.
Ukasyah memberi nama pedangnya Al-Aun. Pedang itu selalu menemaninya hingga pertempuran terakhirnya di ar-Riddah. Ukasyah gugur dalam perang melawan orang-orang murtad satu tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Ukasyah dibunuh Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi di masa kepemimpinan Kholifah Abu Bakar as-shidiq. Thulaihah al Asadi sempat masuk Islam namun kemudian murtad dan mengaku menjadi Nabi di hari-hari terakhir Rasulullah. Tetapi kemudian menjadi sadar dan kembali masuk Islam. 
Suatu ketika Umar bin Khatab bertemu dengan Thulaihah, ia berkata, "Apakah engkau yang telah membunuh orang yang saleh, Ukasyah bin Mihshan?"   
Thulaihah menjawab, "Ukasyah menjadi orang yang bahagia (mati syahid) karena diriku, dan aku menjadi orang celaka karena dirinya. Tetapi aku memohon ampun kepada Allah SWT.

AMALAN MUSTAJAB BULAN SYA'BAN

Bi'ismillah Assalamualaikum.. AMALAN 1 SYA'BAN (BULAN ISTIJABAH NYA DO'A) Pada malam tgl 1-14 sya'ban  (Kitab kanzun najjah ...