SHOLAWAT HIJAB

ALLÂHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN, SHOLAATAN TAKUUNU LANAA 'ALALLAHI BAABAN MASY-HUUDAN WA 'AN A'DAA-IHII HIJAABAN MASDUUDAN WA 'ALAA 
AALIHII WA SHOHBIHII WA SALLIM.

 Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam kepada sayyidinaa Muhammad, keluarga dan para sahabat nya 
dengan sholawat yang menjadi pintu yang di saksikan bagi kami di sisi Allah, dan yang menjadi tirai yang tertutup dari 
musuh-musuhnya”

Sholawat ini di nisbatkan kepada syekh Muhammad Taqiyuddin al-Hanbali ad-Damsyiqi, di wirid 11x setelah sholat Shubuh dan Maghrib selama 41 hari.

Kaifiyah:
 al - fatihah 1 ×
 istighfar 1 ×
 sholawatnya 3 ×
 al ikhlas 3 ×
 apa tujuan kita, minta kepada Allah SWT.
 Fadhilah :
 membuka hijab ghoib atas izin Allah
 pembuka pintu rezeki
 terkabul segala hajat 
 benteng dari kejahatan musuh dll.

1- Barangsiapa yang ingin mudah membayar hutang,bacalah dengan istiqomah sholawat tsb 100× di tengah 
malam selama 100 hari, insya-Allah akan cepat mampu membayar hutang.
2- Jika kalian di jauhi masyarakat, maka perbanyaklah membaca sholawat ini di waktu malam. Insya-Allah masyarakat tsb akan mengasihimu.
3- Jika kalian punya urusan kepada seseorang, maka bacalah sholawat tsb 21× tiap lepas sholat fardlu. Insya-
Allah kalian di selamatkan dari urusan tsb.

Tanbihun:
SHOLAWAT SEBAGAI PEMBUKA HIJAB. Sholawat Nabi, menjadi salah satu tawassul bagi perjalanan ruhani. Getaran bibir dan detak jantung akan senantiasa 
membumbung ke alam Samawat (alam ruhani), ketika nama Muhammad SAW disebutnya. Karena itu, mereka yang hendak menuju kepada Allah (wushul) peran Sholawat menjadi penting sebagai pendampingnya, karena keparipurnaan Nabi itu menjadi jaminan bagi siapa pun yang hendak bertemu dengan Yang Maha Paripurna (Sesungguhnya pada diri Rosul 
itu terdapat Suri Tauladan yang baik).
 Tentu, tidak sederhana, menyelami keagungan Sholawat Nabi. Karena setiap kata dan huruf dalam sholawat yang kita 
ucapkan mengandung atmosfir ruhani yang sangat dahsyat. Kedahsyatan itu, tentu karena posisi Nabi Muhammad SAW, sebagai hamba Allah, Nabiyullah, Rosulullah, Kekasih Allah dan Cahaya Allah. Dan semesta raya ini diciptakan dari Nur Muhammad, sehingga setiap ‘detak huruf’ dalam Sholawat pasti mengandung elemen metafisik yang luar biasa. Untuk 
menuai mutiara dan kedalaman rahasia sholawat silahkan dengan bacaan sholawat yang dikuasai. Yang lebih utama 
ialalah hadirnya hati dan tafakkur qolbi menshifati keagungan Allah SWT dan Kebesaran Nabi Muhammad SAW. 
Mentartilkan bacaannya dan tidak tergesa-gesa. Beliau adalah al-Musthofa sebagai “Orang yang terpilih” diantara semua 
makhluk, sehingga ke-utamaan Nabi Muhammad SAW melebihi malaikat dan alam semesta di sisi Allah. Raihlah 
ridlo-Nya dengan keutamaan Sholawat, jika tirai hijab dan kasyaf telah sedikit tersingkap maka percikan ilmu Allah yang 
akan mencarimu, menetesi ruang ruang di qolbumu sampai yang terdalam, disana akan tersingkap semua rahasia ilmu yang 
kau cari. Syeikh ‘Abdul Qodir al-Jailani ra berkata:
 “Cermin hatimu itu telah ditakdirkan untuk memancarkan cahaya rahasia-rahasia Ilahi” Ketika hijab kegelapan telah 
tersingkap, maka cahaya ketuhanan (anwarul Ilahiyah) akan menerobos serta menerangi hati. Dan nyatalah rahasia-rahasia ketuhanan melalui penglihatan mata hati (bashirotul qolb).
Caranya dengan menyingkirkan segala prasangka dari dalam hati dan pikiran, dengan cara syuhud. Yakni memandang ke-esa-an wujud Allah melalui bashirotul qolbi (mata hati).Pengertian syuhud sebagai bashirotul qolbi (pandangan 
mata hati) seperti kaidah yang tertera dalam kitab Addurrun Nafis: ‘SYUHUUDUL KATSIIROH FIL-WAHDAH,SYUHUUDUL WAHDAH FIL-KATSIIROH’ “Pandang yang 
banyak pada yang satu dan pandang yang satu pada yang banyak”. Sampai menemukan keyakinan dan pandangan yang benar, andai diungkapkan dalam bentuk kata-kata, maka lahirlah: Aku tidak melihat sesuatu, melainkan aku melihat 
Allah padanya, tidak aku melihat sesuatu melainkan aku melihat Allah sertanya, tidak aku melihat sesuatu melainkan 
aku melihat Allah sebelumnya, tidak aku melihat sesuatu melainkan aku melihat Allah Sesudahnya. Itulah kunci-kunci 
penyibak hijab Kunci-kunci tersebut harus dipraktekkan dengan landasan pemahaman tentang tauhidul af’al, tauhidul asma, tauhidus shifat dan tauhidu dzat (esa perbuatan, nama, shifat dan dzat Allah). Inilah yang menjadi tonggak keyakinan, untuk memandang setiap kejadian di alam semesta pada hakikatnya perbuatan Allah, setiap nama hakikatnya nama Allah, setiap sifat hakikatnya sifat Allah dan setiap dzat hakikatnya adalah 
dzat Allah.Al-Junayd r.a. berkata, “Seseorang tidak akan sampai 
kepada Allah kecuali melalui Allah. Jalan untuk sampai kepada Allah adalah mengikuti al-Mushthofa SAW”. Dalam Al-
Qur’an sendiri terdapat ayat yang berbunyi “..Sesungguhnya 
pada diri Rosulullah terdapat Uswatun Hasanah atau Contoh yang baik..” Akhirnya Semoga Allah memudahkan kita semua dalam meneladani Rosulullah SAW dalam kehidupan kita ini… Aamiin.
 SHOLAWAT adalah bentuk jamak dari kata sholla atau sholat yang berarti: do’a, keberkahan, kemuliaan,kesejahteraan, dan ibadah Arti bersholawat dapat dilihat dari pelakunya, jika sholawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi rohmat kepada makhluk. Sholawat dari Malaikat berarti memberikan ampunan, sedangkan sholawat dari orang-orang mukmin 
berarti suatu do’a agar Allah Swt. memberi rohmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.
 Sholawat Nabi merupakan syari’at sekaligus mengandung hakikat, disebut syari’at karena Allah SWT memerintahkan 
kepada para hamba-Nya yang beriman, agar memohonkan Sholawat dan Salam kepada Nabi. Dalam Firman-Nya: 
“Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa 
bersholawat kepada Nabi. Wahai orang-orang beriman bersholawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya.” 
(QS. 33: 56)
 Suatu hari Rosulullah SAW, datang dengan wajah tampak berseri-seri, dan bersabda: “Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, “Sangat menyenangkan untuk engkau, ketahui 
wahai Muhammad, bahwa untuk satu sholawat dari seorang umatmu akan kuimbangi dengan sepuluh do’a baginya.” Dan sepuluh salam bagiku akan kubalas dengan sepuluh salam baginya.” (HR.an-Nasa’i) Sabda Rosulullah SAW: “Kalau orang bersholawat kepadaku, maka Malaikat juga akan mendo’akan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya dilakukan, meski 
sedikit atau banyak.” (HR. Ibnu Majah dan Thabrani). Juga sabdanya: “Manusia yang paling utama bagiku adalah yang 
paling banyak sholawatnya.” (HR. at Tirmidzi) Pada hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Nasai 
dan Hakim, Rosulullah SAW bersabda, Barang siapa membaca sholawat untukku sekali, maka Allah membalas sholawat 
untuknya sepuluh kali dan menanggalkan sepuluh kesalahan darinya dan meninggikannya sepuluh derajat. 
 Yang berkaitan dengan urusan kekuatan batin, terdapat dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Najjar dan Jabir, 
Barangsiapa bersholawat kepadaku dalam satu hari seratus kali, maka Allah SWT memenuhi seratus hajatnya, tujuh puluh 
daripadanya untuk kepentingan akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk kepentingan dunianya Bersholawat dan bersalam yang berarti mendo'akan beliau,adalah bentuk lain dari proses kita menuju jati diri kehambaan yang hakiki di hadapan Allah, melalui “titik pusat gravitasi” 
ruhani, yaitu Muhammad Rosulullah SAW. Nabi Muhammad SAW, adalah manusia paripurna. Segala do’a dan upaya untuk 
mencintainya, berarti kembali kepada orang yang mendo’akan,tanpa reserve.
 Ibarat gelas yang sudah penuh air, jika kita tuangkan air pada gelas tersebut, pasti tumpah. Tumpahan itulah kembali 
pada diri kita, tumpahan Rohmat dan Anugerah-Nya melalui gelas piala Kekasih-Nya, Muhammad SAW. Sholawat Nabi 
mengandung syafa’at dunia dan akhirat. Semata karena filosofi Kecintaan Ilahi kepada Kekasih-Nya itu, meruntuhkan 
Amarah-Nya. Sebagaimana dalam hadits Qudsi, “Sesungguhnya Rohmat-Ku, mengalahkan Amarah-Ku.” 
Siksaan Allah tidak akan turun pada ahli Sholawat Nabi, karena kandungan kebajikannya yang begitu par-exellent.
Muhammad, sebagai nama dan predikat, bukan sekadar lambang dari sifat-sifat terpuji, tetapi mengandung fakta 
tersembunyi yang universal, yang ada dalam Jiwa Muhammad 
SAW. Dan dialah sentral satelit ruhani yang menghubungkan hamba-hamba Allah dengan Allah. Karena sebuah penghargaan Cinta yang agung, tidak akan memiliki nilai Cinta yang hakiki manakala, estetika di balik Cinta itu, hilang begitu saja. Estetika Cinta Ilahi, justru tercermin dalam Keagungan-Nya, dan Keagungan itu ada di balik desah doa yang 
disampaikan hamba-hamba-Nya buat Kekasih-Nya. Wallahu A’lam bishawab.

Tafadhol Barokallahu Fiqkum wassalamualaikum.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AMALAN MUSTAJAB BULAN SYA'BAN

Bi'ismillah Assalamualaikum.. AMALAN 1 SYA'BAN (BULAN ISTIJABAH NYA DO'A) Pada malam tgl 1-14 sya'ban  (Kitab kanzun najjah ...